Berita Bukittinggi terbaru dan berita Sumbar terbaru: Pemko Bukittinggi lakukan beberapa hal cegah penyabaran corona, razia salah satunya
Bukittinggi, Padangkita.com – Pemerintah Kota (Pemko) Bukittinggi menyiapkan sejumlah strategi dan menggerakkan semua sumber daya untuk menekan kasus Covid-19 yang terus bertambah.
Selain razia masker, semua organisasi perangkat daerah (OPD), termasuk camat dan lurah diminta aktif turun ke lapangan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mematuhi protokol kesehatan.
Sekretaris Daerah Kota Bukittinggi Yuen Karnova selaku Wakil Ketua III Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bukittinggi menyebutkan, peningkatan kasus positif di Bukittinggi semakin mengkhawatirkan perlu diwaspadai.
“Rumah sakit sudah kesulitan untuk menampung pasien. Saat ini telah 440 orang lebih terkonfirmasi positif di Bukittinggi. Menurut hemat kami perlu segera diambil tindakan, perlu dilakukan razia terhadap masyarakat yang tidak memakai masker dan tidak mematuhi protokol kesehatan baik di pasar, tempat rekreasi, rumah makan dan restoran,” ujar Yuen saat rapat Satgas Penanganan Covid-19 Bukittinggi, di Balai Kota Bukittinggi, Selasa (29/9/2020).
Pada rapat yang dihadiri forum komunikasi pimpinan daerah (Forkompimda) Bukittinggi, Kepala OPD, Camat dan Lurah itu, Yuen menegaskan perlunya upaya pemerintah melakukan gerakan edukasi kepada masyarakat soal disiplin menjalankan protokol kesehatan. Baik kepada pengunjung maupun warga Bukittinggi.
Baca juga: Ketua Bawaslu Bukittinggi Positif Covid-19, Semua Anggota Forkopimda Langsung Tes Swab
Pada kesempatan itu, Yuen mengapresiasi TNI dan Polri yang sudah turun ke lapangan melakukan razia terhadap pelanggar protokol kesehatan. Yuen meminta Satpol PP untuk membentuk tim terpadu yang melibatkan TNI dan Polri, termasuk Subdenpom, dan BPBD. Tim terpadu ini, kata Yuen, bisa dibentuk menjadi tiga regu, sehingga bisa bertugas siang dan malam.
“Kemudian, kepada OPD yang mempunyai mobil unit penerangan agar melakukan imbauan dan mengedukasi masyarakat dalam menggunakan masker dan disiplin mematuhi protokol kesehatan,” sebutnya.
Kajari Bukittinggi Sukardi menyatakan, sambil menunggu Perda Provinsi Sumbar tentang Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) yang memuat sanksi bagi pelanggar protokol kesehatan, tim lapangan yang melakukan razia dapat merujuk Peraturan Wali Kota Bukittinggi Nomor 38 tahun 2020.
“Sambil menunggu Perda Provinsi, Satpol PP sebagai leading sector sudah dapat melakukan razia dengan mengacu kepada Perwako dengan penerapan sanksi sosial agar orang tahu bahwa tidak pakai masker ada sanksinya,” ujar Sukardi.
“Camat bisa mendayagunakan Kasi Trantib dan lurah bisa mengimbau pengurus masjid untuk menggulung tikar dan menjaga jarak antar-jemaah. Mari kita benahi agar penambahan kasus positif di kota ini tidak semakin banyak,” ungkapnya.
Rencana aksi untuk menekan kasus Covid-19 ini, juga telah disampaikan kepada Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Bukittinggi, Zaenuddin dalam pertemuan silaturahmi bersama pegawai di lingkungan Setdako Bukittinggi, Selasa (29/9/2020) malam. [agg/pkt]
