Tak Berhasil Temukan Bukti Kesalahan Pada Al-Quran
Lantaran tak menemukan bukti untuk memfitnah Islam, Wendy lalu memutuskan untuk membubarkan timnya. Pria yang dulunya sanga benci Islam justru memutuskan untuk menjadi Mualaf.
Wendy mengatakan bahwa 75 persen isi di dalam Al-quran benar karena telah dan sedang terjadi. Sementara 25 persennya masih belum terjadi. Hal itu mengenai kiamat dan kehidupan kekal di akhirat.
"Saya mengakui Nabi Muhammad adalah pembawa pesan Alquran karena apa yang diucapkan 1.400 lalu, salah satu bukti sains misalnya terjadi beberapa ratus tahun kemudian," ujar dia.
Setelah mempelajari Al-Quran secara otodidak, Wendy mendapatkan hidayah tersebut. Pria asal Singkawang, Kalimantan Barat ini memutuskan untuk mengucapkan dua kalimat syahadat.
"Saya tipe orang yang meyakini sesuatu tidak suka di doktrin, ketika saya mempelajari sendiri kebenaran satu agama dan yakin maka itu adalah pilihan saya bukan pengaruh orang lain,"jelas dia.
Wendy pun pergi ke Pontianak dibimbing oleh seorang Letjen (purn) Andi Maulana. Meski telah memeluk Islam, karena belajar sendiri, Wendy tidak mendalami Islam.
Wendy hanya mengakui kebenaran Islam tetapi tidak menjalani Islam yang sebenarnya. Dia menjalankan shalat dan puasa tetapi larangan lain masih dijalankan karena ketidaktahuannya.
Setelah dia merantau ke Jakarta dan bekerja di sebuah perusahaan percetakan, Wendy dikenalkan dengan sebuah yayasan Mualaf Center Indonesia. Wendy dibimbing langsung oleh Koh Hanny, sebagai pendiri yayasan di Masjid Darrussalam, Cibubur.
"Saya bersyahadat ulang di sana, karena sebelumnya dianggap saya murtad karena banyak larangan yang saya jalankan," ujar dia. [*/Prt]