Berita viral terbaru dan berita trending terbaru: Wendy Lofu, pria pembenci silam memutuskan jadi Mualaf setelah mempelajari Al-Quran.
Padangkita.com - Tak sedikit orang yang membenci Islam justru memilih untuk menjadi mualaf. Contohnya saja seperti yang dialami pria bernama Wendy Lofu.
Pria berusia 30 tahun itu sejak kecil telah didik dengan ajaran non-Muslim yang dianut oleh keluarganya. Meski telah belajar mengenai agama dan budaya China, namun hal itu tak membuatnya menjadi pribadi yang baik.
Sebelum memutuskan jadi mualaf, Wendy sangat benci pada Islam. Bahkan saat remaja ia pernah membuat tim di media sosial untuk memfitnah Islam. Segala hal yang berhubungan dengan Islam membuat pria itu membencinya.
Di tahun 2000, Islam menjadi agama yang sangat dibenci. Wendy dengan berani mendeklarasikan diri sebagai anti Islam.
Ia bahkan selalu memfitnah Islam jika menemukan sedikit saja celah untuk menjatuhkan agama itu. Agar tindakannya semakin mulus, Wendy bahkan mencari bukti kuat melalui Al-Quran dan kisah Rasulullah SAW.
Namun siapa sangka Wendy justru menemukan hidayah untuk dirinya sendiri. Setelah selesai mempelajari Al-Quran Wendy tak menemukan kesalahan sedikitpun pada kitab suci umat Muslim itu.
Alhasil, Wendy tak mendapat bukti kuat yang dapat dijadikan untuk menjalankan misinya memfitnah Islam.
Bahkan Wendy yang selama ini menjadikan aturan poligami untuk memfitnah Islam justru menemukan jawaban setelah mempelajari Al-Quran.
"Ada satu ajaran soal poligami, dan saya berusaha untuk memfitnah Nabi bahwa poligami itu tidak sesuai dengan ajaran Islam yang mengedepankan akhlak,” ujar Wendy dilansir dari Republika.
“Maaf, saya dulu mempertanyakan nabi yang memiliki istri lebih dari satu karena nafsu belaka," tambahnya
Setelah mempelajari aturan poligami, Wendy justru mengetahui aturan itu justru untuk memuliakan wanita. Pasalnya, dulu di Arab banyak pria yang beristri lebih dari sembilan bahkan hingga puluhan.
Allah mengatur dalam Al-Quran untuk pria memiliki istri maksimal lebih dari empat. Poligami diperbolehkan jika orang itu mampu.
Tak Berhasil Temukan Bukti Kesalahan Pada Al-Quran
Lantaran tak menemukan bukti untuk memfitnah Islam, Wendy lalu memutuskan untuk membubarkan timnya. Pria yang dulunya sanga benci Islam justru memutuskan untuk menjadi Mualaf.
Wendy mengatakan bahwa 75 persen isi di dalam Al-quran benar karena telah dan sedang terjadi. Sementara 25 persennya masih belum terjadi. Hal itu mengenai kiamat dan kehidupan kekal di akhirat.
"Saya mengakui Nabi Muhammad adalah pembawa pesan Alquran karena apa yang diucapkan 1.400 lalu, salah satu bukti sains misalnya terjadi beberapa ratus tahun kemudian," ujar dia.
Setelah mempelajari Al-Quran secara otodidak, Wendy mendapatkan hidayah tersebut. Pria asal Singkawang, Kalimantan Barat ini memutuskan untuk mengucapkan dua kalimat syahadat.
"Saya tipe orang yang meyakini sesuatu tidak suka di doktrin, ketika saya mempelajari sendiri kebenaran satu agama dan yakin maka itu adalah pilihan saya bukan pengaruh orang lain,"jelas dia.
Wendy pun pergi ke Pontianak dibimbing oleh seorang Letjen (purn) Andi Maulana. Meski telah memeluk Islam, karena belajar sendiri, Wendy tidak mendalami Islam.
Wendy hanya mengakui kebenaran Islam tetapi tidak menjalani Islam yang sebenarnya. Dia menjalankan shalat dan puasa tetapi larangan lain masih dijalankan karena ketidaktahuannya.
Setelah dia merantau ke Jakarta dan bekerja di sebuah perusahaan percetakan, Wendy dikenalkan dengan sebuah yayasan Mualaf Center Indonesia. Wendy dibimbing langsung oleh Koh Hanny, sebagai pendiri yayasan di Masjid Darrussalam, Cibubur.
"Saya bersyahadat ulang di sana, karena sebelumnya dianggap saya murtad karena banyak larangan yang saya jalankan," ujar dia. [*/Prt]