Berita viral terbaru: Pria ini ciptakan sebuah mesin yang bertujuan untuk bunuh diri secara cepat dan mudah.
Padangkita.com- Dengan berkembangnya teknologi saat ini banyak orang menciptakan berbagai alat canggih. Berbagai alat yang diciptakan tersebut bertujuan untuk meringankan berbagai kegiatan manusia.
Akan tetapi baru-baru ini seorang ahli menciptakan sebuah alat yang menuai kontroversi.
Pasalnya teknologi terbaru tersebut memiliki tugas untuk memudahkan seorang manusia untuk "membunuh dirinya sendiri" secara cepat.
Mesin yang dijuluki sebagai mesin bunuh diri ini dikenalkan pada sebuah acara pameran pemakaman di Belanda.
Hal ini sebenarnya telah terjadi beberapa tahun lalu, dan dicap sebagai pembawa pengaruh buruk.
Dari informasi yang ada dikatakan jika mesin ini diciptakan oleh Philip Nitschke, pejuang eutanasia, selaku kreatornya.
Dalam pengerjaan proyek tersebut, ia dibantu oleh seorang perancang asal Belanda, Alexander Bannink.
Hasil rancangan tersebut merea beri nama “Sarco” yang merupakan singkatan dari sarkofagus. Mesin ini juga memiliki bentuk desain yang sangat sederhana yakni berunia sebuah pod atau tabun.
Baca juga: Si Kembar Ini Berbagi Pria Hinga Ingin Hamil Bersamaan
Benda ini berada di atas sebuah penyangga yang difungsikan menjadi tempat terakhir manusia yang ingin mengakhiri hidupnya.
Selain bentuk, cara kerja mesin bunuh diri ini juga begitu mudah. Mesin ini dilengkapi tombol yang nantinya akan mengeluarkan gas nitrogen begitu ditekan.
Gas ini lah yang nantinya akan langsung membunuh orang di dalamnya dengan cepat.
Sebelum meregang nyawa, korban akan merasa sedikit pusing tetapi kemudian akan cepat kehilangan kesadaran dan mati.
Nitschke meyakinkan bahwa alat ciptaannya itu adalah sebuah teknologi yang bertujuan untuk membantu orang-orang yang ingin mengakhiri hidupnya.
Saat pameran berlangsung Nitschke dan Bannink memberikan kesempatan kepada para pengunjung untuk merasakan sensasinya. Dimana para pengunjung dapat menggunakan tersebut menggunakan kacamata virtual reality.
Hal menarik sekaligus mengerikannya, Nitschke mengatakan desain mesin ini akan ditempatkan secara online sebagai dokumen terbuka bagi orang-orang untuk mengunduhnya.
Baca juga: Pewaris Tahta Kerajaan Belanda Disebut Gemuk
Nantinya pengunduh sendiri yang harus mencetak 3D perangkat tersebut untuk diri sendiri. Walau banyak mendapat kecaman, Nitschke meyakini jika memilih untuk mati adalah hak asasi manusia.
Serta menurutnya hak tersebut bukan merupakan hak yang diistimewakan bagi mereka yang sakit. [*/Nlm]