Gas ini lah yang nantinya akan langsung membunuh orang di dalamnya dengan cepat.
Sebelum meregang nyawa, korban akan merasa sedikit pusing tetapi kemudian akan cepat kehilangan kesadaran dan mati.
Nitschke meyakinkan bahwa alat ciptaannya itu adalah sebuah teknologi yang bertujuan untuk membantu orang-orang yang ingin mengakhiri hidupnya.
Saat pameran berlangsung Nitschke dan Bannink memberikan kesempatan kepada para pengunjung untuk merasakan sensasinya. Dimana para pengunjung dapat menggunakan tersebut menggunakan kacamata virtual reality.
Hal menarik sekaligus mengerikannya, Nitschke mengatakan desain mesin ini akan ditempatkan secara online sebagai dokumen terbuka bagi orang-orang untuk mengunduhnya.
Baca juga: Pewaris Tahta Kerajaan Belanda Disebut Gemuk
Nantinya pengunduh sendiri yang harus mencetak 3D perangkat tersebut untuk diri sendiri. Walau banyak mendapat kecaman, Nitschke meyakini jika memilih untuk mati adalah hak asasi manusia.
Serta menurutnya hak tersebut bukan merupakan hak yang diistimewakan bagi mereka yang sakit. [*/Nlm]