Merasa belum cukup puas Albert akhirnya memotong alat kelamin Thomas menjadi dua bagian. Lalu menyiramkan cairan asam ke tubuh Thomas. Jasad Thomas dibiarkan begitu saja oleh Albert di gudang itu.
Sang istri yang tak kuat dengan kelakuaan Albert memutuskan meninggalkan pria itu dan menikah dengan laki-laki lain.
Nyatanya hal itu tak membuat Albert jera. Ia yang ditinggal bersama enam anaknya justru semakin menggila. Albert kerap melakukan hal-hal aneh, seperti membungkus dirinya dengan karpet, menusukan jarum ke selangkangan dan perutnya, bahkan Albert juga kerap meminta anak-anaknya untuk memukuli bokongnya.
Ia bahkan sering menyajikan daging mentah sebagai hidangan makan malam.
Parahnya lagi Albert juga mulai membunuh beberapa anak kecil yang kebanyakan berasal dari ras kulit gelap.
Ia beranggapan kematian anak-anak tersebut akan membuat keluarga korban sedih dan itu memberikan kesenangan pada dirinya.
Baca juga: Heboh Foto Penampakan Fosil di Mars, Ini Kata NASA
Pembunuhan seorang anak laki-laki berusia 4 tahun bernama Billy Gafney adalah pembunuhan paling sadis yang dilakukan Albert.
Kala itu, ia membawa Billy ke sebuah rumah kosong di daerah Riker Ave. Kemudian melepas semua bajunya, mengikat tangan dan kakinya, lalu menyumpal mulutnya dengan selembar lap kotor.
Albert mencambuki Billy dari belakang dengan menggunakan ikat pinggang hingga darah segar mengalir dari anak itu. Berbagai penyiksaan Albert lakukan pada bacah tersebut sehingga membuat Billy meninggal.
Setelah tewas, tubuh Billy dipotong-potong. Beberapa potongan tubuh Billy bahkan di masak Albert di rumahnya.
Setelah berhasil ditangkap Albert akhirnya didakwa dengan beberapa dugaan kasus pembunuhan. Beberapa ahli menyatakan bahwa Albert mengalami kelainan fetish.
Seperti dirinya yang menyukai penyiksaan, mutilasi, bahkan pembunuhan untuk memuaskan hasratnya. Meski begitu, Albert dinyatakan waras dan tidak mengalami gangguan jiwa.
Tindakanya tersebut merupakan sebuah penyimpangan fetish yang memang bisa saja dialami oleh orang yang waras.
Setelah persidangan yang memakan waktu 10 hari itu, Albert akhirnya dinyatakan bersalah dan dijatuhkan hukuman mati dengan kursi listrik yang dilaksanakan pada 16 Januari 1936. [*/Prt]