Dalam majalah time, “Musik: Lagu Bunuh Diri” yang diterbitkan 30 Maret 1936, penulis tanpa nama menggambarkan sejumlah kasus bunuh diri terkait koneksi dengan lagu Gloomy Sunday.
Joseph Keller, seorang pembuat sepatu meninggalkan pesan di tempat bunuh diri yang mengutip lirik lagu Gloomy Sunday.
Beberapa mayat di Danube mati, dengan mencengkeram lembaran musik dari lagu Gloomy Sunday.
Dua orang menembak diri mereka ketika mendengarkan band yang sedang memainkan lagu tersebut.
Sedangkan yang lainnya ditemukan telah mengakhiri hidup mereka sendiri setelah mendengarkan lagu tersebut.
Menurut legendanya, sudah lebih dari seratus orang yang melakukan bunuh diri dan semuanya dinyatakan memiliki koneksi dengan lagu Gloomy Sunday.
Ditambah lagi dengan misteri kematian Rezso Seress. Setelah 30 tahun menulis lagu Vége a világnak atau Gloomy Sunday, ia melakukan tindakan bunuh diri dengan melompat dari jendela apartemennya pada tahun 1968, sehari setelah hari ulang tahunnya yang ke 69.
Walaupun tidak ada yang tau, tindakannya itu berhubungan atau tidak dengan lagu Gloomy Sunday.
Lagu Gloomy Sunday ini pernah dicekal oleh BBC dan berlangsung selama 66 tahun. Kemudian, baru dicabut pada tahun 2002 silam. Alasan dari pencekalan lagu tersebut karena lagu Gloomy Sunday dianggap berpotensi meningkatkan depresi dan keinginan bunuh diri.
Baca juga: Cerita Raffi Ahmad Mau Hamilili Selingkuhan
Lagu Gloomy Sunday memang terbukti dapat memicu seseorang yang depresi untuk mengambil jalan pintas yaitu bunuh diri. Lantunan musik dan lirik dalam lagu Gloomy Sunday yang mengandung ajakan untuk bunuh diri dianggap mengganggu psikologis dari pendengarnya, sekalipun jika itu didengarkan oleh orang normal.
“Suram adalah hari minggu, dengan bayang-bayang menghabiskan semuanya. Hatiku dan aku telah memutuskan untuk mengakhiri semuanya” penggalan lirik Gloomy Sunday. [*/win]