Masih menurut Cici, ayah dan kakak Dion juga meninggal karena penyakit yang sama. Tubuhnya melepuh seperti terbakar. Dion akan merintih kesakitan ketika cuaca sedang panas.
“Papanya sakitnya sama dengan Dion tapi kalau kakaknya tulitnya kuning semua tapi sama kalau panas rasa sakit muncul,” sebut Cici.
Cici punya keinginan besar membawa Dion kembali berobat, tapi dana lagi-lagi jadi kendala besar mengingat Dion tidak memiliki kartu keluarga sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh pengobatan gratis.
"Uang mau dapat dari mana, Dion ini dulu tinggal sama kami dan sudah kami anggap seperti anak sendiri tapi karena saya mengasuh banyak anak jadi dipindahkan tetapi tetap di kontrol. Kalau adiknya tetap tinggal sama kami,” ujarnya.
“Pemeriksaan di puskesmas waktu Dion diberi obat penghilang nyeri saja. Namanya juga puskesmas yah terbatas, tidak ditahu juga penyakitnya apa,” imbuh Cici.
Ia pun berharap suatu saat Dion bisa sembuh dan bisa bergaul dengan anak seusianya. Terlebih ia kini hanya tinggal berdua dengan adiknya, sedangkan kedua orang tua Dion sudah meninggal dunia.
Baca juga: Ngotot Kawin Lari dengan Sepupu, Pasangan Ini Tewas Dibuang Keluarganya ke Lembah
Secara terpisah, Bupati Donggala, Kasman Lassa mengaku belum mengetahui kondisi anak yang viral di media sosial itu.
“Belum ada laporan yang masuk ke saya soal itu, pemerintah tidak menutup mata soal yang begitu. Coba melapor saja dulu sesuai prosedur,” katanya, Jumat sore (24/7/2020). [*/Jly]