Chaudhry mengungkapkan pasar industri rami bernilai sekitar $ 25 miliar secara global dan beberapa negara melonggarkan undang-undang yang menargetkan produk berbasis ganja seperti minyak CBD.
Bahkan sejak dulu dimanfaatkan untuk kepentingan medis. Oleh sebab itu, untuk langkah awal, pemerintah negara itu akan mengontrol produksi rami, kata Chaudry, tetapi bisnis swasta dan petani akan diizinkan masuk ke pasar ini di kemudian hari.
Ia menambahkan bahwa dengan produksi kapas di Pakistan yang menurun karena berbagai faktor, rami memberi petani alternatif yang layak untuk dikembangkan.
Di Pakistan yang konservatif, di mana konsumsi alkohol dilarang keras bagi umat Islam, banyak orang yang secara terbuka untuk menggunakan ganja, elemen hitam yang terbuat dari ganja yang ditanam di kawasan persukuan di negara itu dan negara tetangga Afghanistan, untuk dijadikan varian obat yang disukai.
Baca juga: Kim Jong Un Siapkan 2000 Perawan Untuk Layani Pejabat Korut
Diketahui, ganja bnyak dikonsumsi di Pakistan sebagai charas dan bhang.
Pasalnya, tanaman itu sudah ada di Pakistan sebelum masuknya Islam di wilayah tersebut.
Kisah tentang ganja juga muncul dalam teks suci Hindu Atharva Veda yang menjelaskan penggunaan obat dan ritualnya.
Rami tumbuh hampir seperti gulma di beberapa bagian di Pakistan termasuk dalam jumlah besar di ibu kota. [*/win]