Karin memang wantia karier. Walakin, gajinya untuk keperluannya sendiri saja, termasuk buat bersenang-senang ala sosialita.
Sementara gaji Dono untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Ya bayar listrik, membeli sembako, juga membayar sekolah anak.
Selain itu, Dono juga harus tetap membayar biaya perawatan tubuh dan wajah Karin. Tentu saja Dono harus banting tulang demi menuruti semua kemauan Karin.
Dono adalah guru berstatus PNS. Gajinya pas-pasan untuk menghidupi keluarganya.
Baca juga: Ini Rupa "Neraka" di Thailand
Namun, tuntutan dari Karin membuat Dono harus bekerja lebih keras dengan mengajar sebagai guru privat.
Hasilnya untuk tambahan biaya bagi Karin bersenang-senang.
Bagaimana soal urusan beres-beres rumah? Dono pula yang melakukannya. Untuk menyapu saja Karin tak mau.
Dia berprinsip sebagai wanita harus dimanja. Untuk antar jemput anak sekolah pun Karin ogah. Terpaksa Dono juga yang mengalah.
Karin paling menunjukkan perannya dengan marah-marah ketika nilai anaknya jelek. Karin juga sering uring-uringan ketika pulang kerja melihat anaknya berlumur kotoran. Pokoknya marah-marah terus.
Sampai pada akhirnya sang anak tifus. Bukannya sadar, Kasin malah sibuk dengan diri sendiri sembari menyalahkan Dono.
Dari mulut Karin pula keluar pengakuan tentang penyesalannya menjadi istri Dono. Karin menyesal menikah dengan Dono yang bukan orang kaya.
Kata-kata Karin membuat keluarga Dono berang. Meski Dono diam saja, tetapi keluarganya tak bisa menerima sumpah serapah dari mulut Karin.
"Kalau gak didesak saudara-saudaranya, gak ngiro berontak disuruh cerai. Kayake wes gak kuat iki (Sepertinya sudah tak kuat, red), akhire menjatuhkan talak," lanjutnya.
Namun, Karin tak terima ketika Dono mengucap talak.
Dia malah mengajukan tuntutan ganti rugi sampai ratusan juta dengan alasan bahwa Dono selama ini tak bertanggung jawab sebagai suami.
"Ancen rodok sempel, bojo kerjo awan bengi ngurus anak ngurus omah. Kunu gari meni pedi, sik dipaido (Memang tak agak gila, suami bekerja siang malam mengurus anak mengurus rumah. Yang sana tinggal manikur pedikur, masih mencela, red)," pungkas Mira. [*/Son]