Berita viral terbaru: Kisah seorang remaja yang telah mengalami monopause sejak berusia 15 tahun.
Padangkita.com- Kata menopause biasanya terjadi pada mereka yang telah memasuki usia setengah abad ataupun kategori lanjut. Pastinya peristiwa menopause tersebut tidak dialami atau belum terjadi pada mereka yang berada di rentang usia remaja.
Karena pada usia remaja biasanya perempuan masih mengalami tanda-tanda pubertas yang salah satunya ditandai dengan menstruasi.
Baca juga: Kaya Raya Hingga 7 Turunan, Artis Ini Pilih Hidup Sederhana
Akan tetapi berbeda halnya dengan apa yang dialami oleh seorang mahasiswi asal Lancashire, Inggris berikut ini.
Melansir Era.com, dikatakan jika wanita tersebut masih berusia 19 tahun. Akan tetapi dirinya telah didiagnosa mengalami menopause dini yang seharusnya belum ia alami. Mahasiswa yang satu ini diketahui bernama Shere Hargreaves.
Mengejutkannya lagi ternyata dirinya telah didiagnosa mengalami menopause sejak berusia 15 tahun atau 4 tahun yang lalu. Dengan hal yang dialaminya ini tentunya dia tidak bisa memiliki keturunan yang berasal dari rahimnya sendiri.
Saat ini wanita cantik tersebut tengah menempuh pendidikan pada jurusan filosofi dan sosiologi di University of York. Walau mengalami kondisi yang disebut langka ia masih terlihat seperti perempuan yang beranjak dewasa pada umumnya.
Atas peristiwa yang dialaminya ini dirinya mengaku khawatir jika nantinya tidak bisa menemukan tambatan hati setelah dikatakan mengidap insufisiensi ovarium primer. Penyakit ini sendiri merupakan kondisi saat indung telur berhenti berfungsi secara normal sebelum berusia 40 tahun.
Dari kecil dirinya telah memiliki impian untuk menjadi seorang ibu yang baik bagi anaknya. Akan tetapi semua mimpi tersebut kemudian harus dikubur dalam-dalam. Saat mengetahui jika dirinya menderita penyakit ini ia dulu sempat merahasiakan kondisinya ini selama bertahun-tahun.
Baca juga: Inilah Deretan Kota Teraneh di Dunia, Tertarik Berkunjung?
Mirisnya lagi saat di sekolah ketika teman temannya mengalami menstruasi, ia justru tidak mengalaminya. Untuk menyembunyikan kondisi tersebut ia juga berpura-pura sedang menstruasi dan membawa sejumlah pembalut.
Setiap kali melakukan pemeriksaan ia selalu merasa khawatir, serta belum mengetahui kapan waktu yang tepat untuk mengakui jika ia tidak bisa memiliki keturunan.