Namun kedua anak yang dilahirkan berjenis kelamin laki-laku. Tentu saja pasangan itu heran lantaran embrio mereka yang berjenis laki-laki dari hasil program bayi tabung hanya berjumlah satu.
Mereka lantas menghubungi pihak klinik untuk menanyakan hal itu. Namun mereka menjawab bahwa tes sonogram yang memperlihatkan jenis kelamin bayi tidak selalu akurat.
Mereka memutuskan untuk tak ambil pusing hingga Anni melahirkan pada Maret 2020. Namun hal semakin membuat mereka heran karena bayi yang dilahirkan Anni tak miliki ciri fisik seperti dirinya ataupun sang suami.
Bahkan saat melakukan tes DNA, kedua bayi itu ternyata tidak memiliki afiliasi genetik sama sekali dengan pasutri tersebut.
Diduga kedua anak itu merupakan hasil pembuahan pasangan lain yang juga menggunakan layanan CHA Fertility.
Meski kecewa, pasangan itu tidak miliki pilihan selain memberikan hak asuh kedua anak itu pada orang tua genetik mereka.
Baca Juga: Mengharukan! Anak Kecil ini Donorkan Organ Tubuhnya, 81 Orang Selamat Karenanya
Pasangan itu juga menuntut klinik CHA Fertility karena lalai dan membuat mereka terluka secara emosional. Mereka pun harus terima bayi yang dinantikannya selama ini ternyata anak orang lain. [*/Prt]