Selain tidak menginginkan ketenaran, keputusan William untuk mengasingkan diri diduga ada kaitannya dengan masa kecilnya yang cukup tertekan. ketika William kecil, pemerintah Amerika Serikat bertekad mengubah anak-anak di negaranya menjadi sebuah ‘keajaiban’ lewat pendidikan.
Sang ayah, Boris, kala itu menginginkan anak William menjadi orang sangat bersinar. Lantaran hal itu, ia menerapkan pendekatan psikologis dalam membesarkan William.
Meski William kecil menikmati cara belajar yang digagas ayahnya, namun pemikiran itu berubah. Menginjak dewasa, William justru menyalahkan ayahnya atas tekanan yang ia alami.
Bahkan saat Boris meninggal pada 1923, William dilaporkan menolak menghadiri pemakamannya.
William selalu berusaha menjaga identitasnya agar tidak diketahui banyak orang. Semasa pengasingannya, ia bekerja sebagai pemateri dengan bayaran rendah. Namun ia justru semakin tak dikenal orang sehingga hingga membuatnya tidak punya pilihan lain untuk mengganti pekerjaannya.
Di tahun 1924, reporter menemukan bahwa William hanya menghasilkan uang sebesar 23 dolar AS atau setara Rp 399 ribu per minggu. Untuk memenuhi kebutuhannya William menulis beberapa buku menggunakan nama samaran yang berbeda-beda.
William juga dikenal sebagai sosialis yang sangat menentang terhadap Perang Dunia I. beberapa menjelaskan bahwa William pernah ditangkap pada 1919.
Beredar kabar penangkapan tersebut karena demonstrasi yang berujung ricuh di Boston. Ia dijatuhi hukuman 18 bulan penjara.
Orang tuanya lantas mendapati William, dan mengeluarkan dari penjara. William kemudian dikurung di sanatorium selama 2 tahun.
Baca juga: Cerita Bayi Kembar Siam di Kepala Asal Turki Berhasil Dipisah
Diakhir hidupnya William menghabiskan hidup miskin dan kesepian. Sama itu pengasingan tersebut ia bekerja sebagai operator mesin dan mengerjakan pekerjaan kecil untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Meski memiliki kecerdasan yang mampu mengubah dunia, Willaim akhirnya mati di usia 46 tahun. Ia dikabarkan meninggal lantaran menderita pendarahan otak di tahun 1944. Persis seperti ayahnya yang juga meninggal dengan keadaan yang sama. [*/Prt]