Berita viral terbaru: Kembar siam Daisy dan Violet Hilton menjadi bukti kekejaman dan diskriminasi terhadap kaum difabel. Mereka diperalat sebagai mesin pencari uang oleh pihak walinya sendiri.
Padangkita.com - Pada awal 1900-an dulu, hak asasi manusia masih belum sekuat sekarang. Hal ini lantas membuat banyak orang semena-mena terhadap mereka yang memiliki kelainan fisik atau kaum difabel.
Sebut saja misalnya kisah kembar siam Daisy dan Violet Hilton yang lahir di Inggris ini. Tubuh mereka menyatu di bagian pinggul dan bokong yang masing-masing dari mereka memiliki organ sendiri-sendiri.
Pada saat itu, alat medis belum secanggih sekarang, sehingga jika mereka dipisahkan akan dikhawatirkan satu atau bahkan keduanya akan meninggal.
Tidak sampai disitu, ibu dari anak kembar tersebut bahkan meninggalkan mereka setelah lahir.
Baca juga: Heboh, Telur Ayam Berwarna Hijau, Peneliti Bingung
Ketika Daisy Hilton dan Violet Hilton pindah ke Amerika Serikat, mereka menjadi terkenal dengan pertunjukan yang mereka lakukan selama tahun 1920 dan 1930-an. Namun sayangnya, mereka disebut tidak pernah menikmati hasil jerih payahnya itu karena semuanya diambil alih oleh pihak wali mereka yang tak bertanggung jawab.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut dirangkum kisah menyedihkan dari kembar siam malang itu.
Diprediksi hanya hidup kurang dari satu bulan

Daisy dan Violet Hilton. [Foto: Ist]
Ditolak Ibu Kandung
Pada saat itu, anak-anak dengan cacat lahir disebut "monster" di Inggris dan ibunya menganggap mereka sebagai hukuman atas tindakannya yang melahirkan si kembar sebelum menikah. Ia lantas menjual anak-anaknya pada seorang wanita bernama Mary Hilton.
Dipajang di sebuah cafe

Daisy dan Violet Hilton. [Foto: Ist]
Diperalat oleh wali mereka
Daisy dan Violet dianiaya secara fisik dan emosional oleh bibi dan pria yang mereka temui. Bibi mereka memastikan si kembar tahu harus melakukan pekerjaan untuknya dan menghasilkan uang.
Pernah ditolak masuk ke Amerika Serikat

Daisy dan Violet Hilton. [Foto: Ist]
Namun Hilton lihai dan melibatkan media lokal untuk membantu melakukan intervensi atas namanya sampai akhirnya pihak berwenang mengizinkan mereka masuk ke negara tersebut.
Anak bibi mereka menjadi wali
Setelah bibi mereka meninggal, anaknya Edith menjadi wali atas si kembar. Si kembar dilarang keluar secara bebas dan berkomunikasi dengan orang lain karena dikhawatirkan akan mengganggu mereka dalam menghasilkan uang.
Dipaksa menjalani show
Hidup si kembar seperti di penjara karena mereka dipaksa untuk bermain saksofon dan biola selama berjam-jam tanpa diizinkan mendapat pendidikan. Jika mereka tidak patuh, mereka akan dipukuli.
Tak pernah menikmati hasil kerjanya
Saat mereka remaja di tahun 1920-an, mereka mulai tampil bersama Charlie Chaplin dan Bob Hope dengan menghasilkan ribuan dolar setiap minggunya. Namun, walinya tidak pernah membiarkan si kembar menikmati hasil kerja keras mereka.
Bisa bebas berkat Harry Houdini
Harry Houdini menyarankan mereka mempelajari situasi yang mereka hadapi sampai akhirnya mereka menyewa seorang pengacara untuk membebaskannya dari walinya yang kasar.
Pengajuan pernikahan mereka ditolak negara bagian
Si kembar akhirnya menikah dalam waktu yang berbeda, namun pengajuan pernikahan mereka di depan hukum ditolak negara bagian karena dianggap tidak bermoral dan tidak senonoh.
Menjadi bintang di film 'Freak' dan menulis buku

Daisy dan Violet Hilton. [Foto: Ist]
Berjuang keras untuk bertahan hidup
Saat usia mereka tidak muda lagi, tepatnya tahun 1961, mereka kehilangan daya tariknya, jatuh miskin dan akhirnya bekerja sebagai kasir di sebuah toko kelontong.
Daisy meninggal terlebih dahulu
Tahun 1969, tes medis mengungkapkan bahwa si kembar telah meninggal karena flu. Daisy meninggal lebih dulu dan Violet meninggal beberapa hari kemudian. [*/Jly]