Tak hanya itu, Miller juga mencari tahu apa yang benar dan salah di dalamnya. Usai tiga hari Miller membaca Alquran, ia mulai yakin bahw Islam adalah jawaban dari semua kegundahan yang dimilikinya selama ini.
"Inilah keyakinan yang telah saya katakan dan percaya selama 15 tahun terakhir ini," ujarnya.
Pada mulanya dia meyakini, Alquran merupakan otobiografi yang membahas kehidupan Nabi Muhammad, keluarga, dan lingkungannya. Dia menganggapnya seperti kitab agama sebelumnya yang berisi hikayat orang-orang dulu.
Setelah Miller mempelajari Alquran lebih dalam, ia dibuat terkejut lantaran menemukan hal yang tak terduga. Ternyata Alquran hanya menyebutkan nama Rasulullah sebanyak lima kali. Sementara, nama Nabi Isa sebanyak 25 kali dan Nabi Musa disebutkan lebih dari seratus kali dalam Alquran.
Dia makin tercengang ketika menemukan surah Maryam. Sebaliknya, dia tidak menemukan satu surah pun dengan nama Khadijah, Aisyah, atau Fatimah. Dia juga tidak menemukan cerita yang berhubungan dengan perasaan pribadi Rasulullah.
Selain itu, tak ada ayat Alquran yang menceritakan euforia kemenangan Perang Badar atau penderitaan setelah Perang Uhud. Miller menemukan tidak ada satu kata pun yang disebutkan dalam Alquran tentang kesedihan yang menimpa Rasulullah. Lantaran hal itulah, Miller yakin jika Alquran berasal dari Allah, bukan Muhammad.
Pada saat pertama kali mengetahui Alquran, Miller sempat berpikir bahwa isi di dalamnya adalah pengetahuan kuno yang dibuat oleh pria gurun pasir ribuan tahun lalu. Setelah membaca ayat-ayat di dalamnya, dia menyadari bahwa pemikirannya itu ternyata salah besar.
Alquran adalah kitab yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu karena mendahului sains modern dengan fakta paling akurat sebagai temuan ilmiah terbaru. Miller kemudian memberikan penghormatan setinggi-tingginya kepada Alquran.
Baca juga: Lagi Heboh Percakapan Mahasiswa Kaya Buat Kompetisi Tiduri Wanita Miskin di Kampus
Gary Miller akhirnya memeluk Islam pada tahun 1978. Dia memilih nama mualaf Abdul Wahid Omar.
Dia mengundurkan diri dari pekerjaannya di departemen matematika dan lebih memilih mengabdi untuk berdakwah di Kanada. Buku yang ditulisnya berjudul The Stunning Quran berhasil menarik perhatian banyak orang. [*/Prt]