Bahkan menurut penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa pascasarjana dari Departemen Kedokteran Universitas, Dundee, hanya satu dari lima orang pria obesitas yang bertahan hidup setelah puasa.
Bahkan satu pasien yang berhasil melewati 210 hari berpuasa, ia kemudian meninggal setelah makan.
Hal itu terjadi karena adanya konsekuensi populer ketika asupan makanan yang tiba-tiba mengganggu keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh pria yang berpuasa itu.
Sementara itu, empat pasien lagi meninggal karena masalah kesehatan yang berbeda pada minggu ke 3-8 puasa mereka. Banyak pasien lain menderita kekurangan kalium, walaupun mereka minum pil.
Baca juga: 5 Anak dengan Kemampuan di Luar Nalar, Bisa Telepati Hingga Mendeteksi dengan Lidah
Beberapa orang dapat hidup tanpa makanan untuk sementara waktu.
Mereka hidup dari lemak yang mereka miliki di dalam tubuh mereka. Namun, puasa dan bahkan diet rendah kalori dapat menyebabkan serangan jantung karena berat dan ototnya hilang terlalu cepat.
Setelah kira-kira 6-8 minggu puasa, terlebih jika seseorang tidak memiliki cukup lemak di tempat pertama atau memiliki beberapa penyakit kronis, itu bisa terjadi lebih cepat, masalah jantung pun akan mulai muncul.
Ada beberapa penelitian yang membuktikan bahwa membatasi nutrisi atau bahkan tidak makan sama sekali dapat membantu melawan kanker dan obesitas. Pada hewan, melepaskan makanan bisa memperlambat penuaan.
Namun, keuntungan dari menghindari makanan sepenuhnya masih belum pasti, jadi ini masih dianggap sebagai hal yang sangat berbahaya untuk dilakukan manusia.
Beruntung bagi Angus yang dapat melewati 382 harinya dan bertahan hidup hingga 24 tahun lagi. [*/Jly]