"Itu adalah hari yang buruk, dingin, dan suram," kata Nenek Koku.
Dicatat dalam sejarah bahwa hari yang dimaksud Nenek Koku itu adalah sebuah pagi pada bulan Februari 1944. Seluruh bangsa dibuang dari tanah pegunungan mereka.
Nenek Koku kemudian bercerita bahwa ia tak tahu dan memang tidak ada satu pun orang yang tahu ke mana mereka akan dibuang oleh Stalin.
Baca juga: Ada Teriakan Histeris dari Kuburan Seorang Gadis, Diduga Dikubur Sebelum Meninggal?
Katanya, kereta yang membawanya serta orang-orang dari pegunungan itu diisi orang-orang, sampah, dan kotoran ada di mana-mana.
Terlepas dari itu, beberapa jurnalis pernah bertanya secara langsung kepada Nenek Koku soal menjalani hidup dengan umur panjang.
Wanita renta ia lantas mengatakan bahwa itu adalah kehendak Tuhan.
Nenek Koku bahkan pernah bertanya, "Mengapa Allah memberi saya umur panjang dan sedikit kebahagiaan?"
"Aku sudah mati sejak lama, jika bukan karena Allah yang memelukku. Sulit untuk hidup ketika semua yang kamu ingat kamu sudah lama mati. Dan sangat menakutkan untuk mati, berapapun usianya," katanya lagi. [*/Jly]