Berita viral terbaru: Daisy Rainey orang dewasa yang memiliki perilaku seperti bayi umur 10 bulan
Padangkita.com – Telah berumur 19 tahun, namun gadis bernama Daisy Rainey menjalani hidup layaknya bayi berusia 10 bulan.
Secara fisik, Daisy telah mampu berjalan, namun mengalami keterbelakangan dalam hal lain, seperti tindakan dan pemahamannya, masih seperti bayi.
Daisy saat ini masih masih mengisap dot, memakai popok, dan harus disuapi saat makan. Ia tinggal dengan ayah dan Ibunya di Cardiff, Inggris.
Dalam kesehariannya iIa sangat bergantung pada ibu, ayah, dan saudara laki-lakinya. Tak hanya itu, Daisy juga berisiko mengalami serangan epilepsi yang parah.
Selama beberapa tahun, keluarga Rainey mencoba mencari jawaban atas apa yang dialami puteri mereka. Namun, hingga kini para dokter spesialis pun belum mengetahui penyakit apa yang menyerang Daisy.
Saat ini Annie, ibu Daisy adalah pengasuh utamanya. Ia juga menuliskan kisah haru ini sembari membesarkan Daisy. Dia ingin agar kisah Daisy selama hampir 20 tahun ini, dapat diketahui oleh orang lain.
Dalam tulisan Annie, ia juga pernah menemukan peristiwa menyeramkan yang terjadi pada Daisy. Saat itu, ia melihat Daisy yang begitu ceria tiba-tiba memakan pisau cukur.
Dan itu membuatnya harus lebih berhati-hati dalam menjaga Daisy.
Suaminya, Nick, bekerja sebagai seorang insinyur sipil. Ia mengatakan bahwa Annie selalu ingin mengetahui bagaimana perkembangan puteri mereka.
Baca juga: Pensiun dari Film Panas, Begini Potret Miyabi Sekarang
Mereka juga telah melakukan berbagai upaya untuk mengetahui kondisi Daisy. Tetapi tak ada satu pun yang benar-benar menunjukkan penyakit yang dideritanya.
“Ketika Daisy berusia 3 tahun, saya yakin dia mengalami autis. Tetapi seiring berjalan waktu, itu bukanlah autis,” ungkap Nick.
Meskipun begitu, ada seorang ahli saraf yang selama menangani Daisy. Dan menurut Annie, ia telah menemani mereka selama bertahun-tahun.
“Apa yang saya alami ketika bertemu dengan profesional lain adalah mereka hampir menolak kami. Mereka justru ingin mengalihkan kami pada orang lain,” ungkap Annie.
Segala sesuatu yang terjadi dalam hidup Daisy adalah sebuah tebakan. Tak ada yang benar-benar paham apa yang ingin dilakukan oleh Daisy.
“ Daisy bisa berjalan. Dan saya pikir inilah yang membingungkan para dokter. Karena seharusnya dalam kondisi yang seperti itu, Daisy seharusnya tidak bisa berjalan,” jelas Annie.
Ditengah segala kebingungan Annie, ia juga merasa bersalah pada suami dan puteranya.
“ Saya merasa sangat bersalah untuk Harvey. Tidak ada yang normal baginya saat tumbuh dewasa, karena Daisy datang lebih dulu. Dan aku juga merasa bersalah pada Nick, karena ia tidak bisa merasakan memiliki anak perempuan yang seharusnya ia miliki,” lanjut Annie.
Annie mengatakan satu hal tentang memiliki anak seperti Daisy adalah bagaimana reaksi orang lain atas kekurangan puterinya.
Baca juga: Unggah Foto Ciuman dengan Kekasih, Angela Lee Ungkap Baru Saja Dilamar
“ Saya muak meminta maaf setiap hari. Saya berpikir mengapa saya harus meminta maaf.”
Hingga suatu momen besar dialami keluarga Rainey. Dimana mereka menempatkan Daisy di sebuah perguruan tinggi.
“Ini adalah keputusan yang monumental sekaligus menyakitkan. Daisy akan berada di asrama kampus. Saya khawatir mereka tidak dapat menanganinya. Saya merasa sangat bersalah. Tetapi disatu sisi saya tahu perguruan tinggi adalah tempat paling menakjubkan untuk Daisy,” ungkap Annie.
Seorang ahli saraf yang telah menangani Daisy sejak berusia empat tahun mengatakan kondisinya mungkin tidak akan pernah bisa dijelaskan sepenuhnya. Namun hingga kini mereka masih terus berupaya untuk membuat kondisi Daisy semakin membaik. [*/son]