Salah satunya ialah dalam menemukan tempat makan halal di Singapura.
Ia pun mengungkapkan, harga makanan halal di Singapura tidak murah, setidaknya 2-3 dolar lebih mahal.
“Dan ketika saya menyadari hanya bisa makan dari satu restoran di sekolah, saya menghela napas,” ucapnya.
Meski demikian, ia tidak terlihat seperti tipikal Muslim atau Melayu di Singapura. Ia pun bersyukur terhindar dari perundungan yang sering dihadapi oleh rekan-rekan Muslimnya sehari-hari.
Baca juga: Ditolak Bercinta, Hewan Ini Pilih Alkohol Sebagai Pelampiasan
Apa yang dialami Darren itu merupakan sebuah perjalanan spiritual yang membutuhkan perjuangan untuk melawan diri sendiri.
Pasalnya, sebelum mendapat mimpi itu dan mengenal Islam lebih jauh, Darren merupakan pribadi yang pemarah bahkan sempat beberapa kali mencoba melakukan bunuh diri.
“Saya banyak berpikir tentang kematian, karena apa gunanya (hidup)? Kadang-kadang saya mencari tahu cara yang paling tidak menyakitkan untuk bunuh diri dan merencanakan untuk melakukannya,” ujar Darren suatu ketika.
Bahkan kemampuan langka yang dimilikinya itu awalnya tidak memberinya prestasi yang baik di sekolah. Hal itu karena ia terkenal nakal dan kerap mabuk-mabukan sebelum akhirnya menjadi mualaf. [*/Jly]