Berita viral terbaru: Seorang pemuda Tionghoa bernama Darren memutuskan untuk menjadi mualaf setelah mimpi melihat kakbah. Ia pun telah mempelajari Islam dengan14 bahasa yang dikuasainya.
Padangkita.com - Ini adalah kisah perjalanan spiritual seorang pemuda Tionghoa yang awalnya atheis hingga akhirnya memutuskan untuk memeluk Islam.
Pemuda bernama Darren itu mengaku mendapat sebuah mimpi di suatu malam tentang salah satu situs suci umat Islam yang belum pernah ia ketahui sebelumnya. “Letakkan bebannya dan hadapkan dirimu ke Kakbah,” perintah sebuah suara dalam mimpinya.
Darren yang sebelumnya tak mempercayai agama apapun itu mengaku bingung dengan maksud mimpi itu, apalagi dirinya sama sekali tidak tahu soal Kakbah.
Namun karena ia seorang yang percaya pada nasib, pemuda asal Singapura ini pun menganggap hal itu sebagai sebuah pertanda. “Aku benar-benar ketakutan,” katanya sambil tertawa kecil.
Baca juga: Nekat Mendaki Gunung Tengah Malam, Laki-Laki Ini Turun dengan Muka Berlumur Darah
Ia pun kemudian mencari tahu apa itu Kakbah hingga akhirnya mempelajari Islam.
Darren yang merupakan seorang polyglot, menguasai 14 bahasa itu pun melakukan penelitian sendiri sekitar dua tahun dan selanjutnya mengambil kursus mualaf.
“Menjadi polyglot memang berguna. Beberapa bahasa saya tahu sedikit membantu ketika belajar Islam. Tetapi materi utama saya masih dalam bahasa Inggris,” ungkapnya.
Tak berselang lama, Darren pun mengumumkan dirinya telah jadi mualaf lewat akun media sosial Facebook miliknya.
Meski ada beberapa orang yang tidak percaya, tapi sebagian besar orang mengetahui bahwa Darren sudah berubah.
Ibunya pun bahkan ikut senang dengan perubahan itu. “Kamu memiliki tujuan hidup sekarang. Kamu kini menjadi lebih baik, lebih bahagia,” ujar Darren menirukan apa yang dikatakan sang ibu.
[jnews_block_16 number_post="1" include_post="42556" boxed="true" boxed_shadow="true"]
“Ayah saya yang sangat khawatir karena saat saya memutuskan menjadi muslim bertepatan dengan puncak kekejaman ISIS. Dia sangat ketakutan kalau-kalau saya berubah menjadi teroris. Sampai hari inipun ia masih ragu. Seperti ketika saya mengatakan, saya akan ke Indonesia, misalnya, dia bertanya, mau apa saya kesana,” lanjutnya.
Menjadi seorang Muslim China baru juga memberi Darren perspektif unik tentang perjuangan komunitas Muslim di sana.