Berita viral terbaru: Aksi diskriminasi pada kaum kulit hitam hingga membuatnya harus meregang nyawa padahal tanpa melakukan kesalahan.
Padangkita.com- Telah banyak kita ketahui mengenai aksi penindasan atau diskriminasi yang dialami oleh kaum minoritas. Misalnya saja pada diskriminasi nyata antara kaum kulit putih terhadap kulit hitam di dunia.
Aksi serupa rupa-rupa pada seorang bocah laki-laki kulit hitam bernama Emmett Till. Bocah laki-laki berusia 14 tahun tersebut dibunuh secara brutal.
Mirisnya lagi aksi tersebut terjadi saat dirinya mengunjungi keluarga di Money, Mississippi.
Diduga aksi pembunuhan yang dialaminya ini terjadi karena dirinya menggoda seorang perempuan berkulit putih 4 hari sebelumnya. Dari informasi yang ada disebutkan jika bocah tersebut diserang oleh dua penyerang.
Di mana salah satunya adalah suami dari perempuan tersebut, dengan menyuruh Emmett membawa gin kapas seberat 34 kilogram ke tepi Sungai Tallahatchie. Kedua pria itu kemudian memerintahkan Emmet untuk melepaskan pakaiannya.
Lalu tersangka langsung memukuli Emmet hingga hampir mati. Tak hanya itu pelaku juga melakukan sejumlah aksi mengerikan lainnya seperti mencungkil matanya, menembak kepalanya, dan kemudian melemparkan tubuh Emmet ke sungai.
Sebelum mayat bocah tersebut dilempar ke sungai, jasad Emmet diikat di gin kapas dengan kawat berduri.
Mengutip laman Tempo.co, disebutkan jika pria yang lahir dan besar di Chicago tersebut diberikan pesan oleh sang ibu sebelum mengunjungi keluarganya. Saat itu sang ibu mengungkapkan jika Chicago dan Mississippi adalah dua dunia yang berbeda.
Terlebih lagi semasa sekolah pria tersebut seolah tidak siap untuk pemisahan ras yang dialaminya hingga berkali-kali dinasehati oleh sang ibu. Namun, Emmett yang ceria senang melemparkan lelucon.
Baca juga: Setelah Dicekoki Miras 2 ABG Digilir Tiga Pria
Awal kejadian pada 24 Agustus 1955, saat itu Emmet bersama sepupu dan beberapa teman di halaman sebuah toko.
Emmett membual bahwa pacarnya di kampung halaman merupakan perempuan berkulit putih. Teman-teman Emmett yang merupakan sesama kulit hitam tidak mempercayainya.