Eki memulai pendidikan di SD Baiturrahmah, kemudian MTsN Model Padang (sekarang MTsN 6) dan MAN 2 Padang. Dewi mengatakan, Eki merupakan tamatan dari pendidikan akhir pada rentang tahun 1996-1997.
Selepas dari sana, kata Dewi lagi, Eki sempat merantau ke Jakarta dan berdagang makanan, minuman kecil di Pasar Senen selama satu tahun. Namun, Dewi tidak menjelaskan secara detail, kapan adiknya tersebut berada di sana.
“Semasa itu, dia pernah tinggal juga di rumah saya di Bogor tiga hingga empat bulan, tidak ke mana-mana, tidak pernah ada teman dekat, hingga akhirnya dia kembali ke Padang dan menjaga papa dan mama kami,” kenangnya.
Dewi mengaku tidak tahu Eki terlibat apa dan kemungkinan bergabung dengan organisasi terlarang, seperti Front Pembela Islam (FPI). Kemungkinan itu, lanjut dia, sangat kecil karena perhatian sang adik yang dicurahkan sepenuhnya untuk sang mama.
Keluarga Hanya Ingin Bertemu
Dewi mengaku, pihak keluarga hanya ingin bertemu dengan Eki pasca-Densus 88 AT menangkapnya. Sejak 19 Maret 2021 itu, keluarga tak lagi mengetahui keberadaannya.
"Terakhir komunikasi dengan saya itu dua hari sebelum ia ditangkap, dia tak ada cerita apapun atau hal yang aneh-aneh, hanya cerita keadaan mama saja," katanya.
"Keluarga hanya ingin kejelasan untuk bertemu dengan Eki, dan informasi keberadaan dia, kami hanya ingin tahu kondisi dia apakah dia baik-baik saja," pungkasnya. [pkt]