Upacara ini termasuk untuk menghentikan bencana alam, saat dilangsungkan festival, kematian, kelahiran, kenaikan tahta, atau momen penting dalam kehidupan kaisar Sapa Inca.
Biasanya ritual Capacocha dilakukan di puncak gunung yang tinggi. Namun, ada pula kalanya dilakukan di dataran yang lebih rendah seperti danau.
Sebelum dikorbankan, anak-anak tersebut akan dibuat tidak sadar terlebih dahulu. Setelah itu barulah mereka akan disimpan di tempat upacara dilangsungkan.
Beberapa peneliti pernah menemukan kerangka dua anak yang berada di gunung berapi Ampato dan Machu Picchu.
Dari hasil penelitian oleh ahli bioarkeologi ini menyatakan bahwa penemuan kerangka anak-anak di atas gunung tersebut merupakan korban ritual capacocha yang udah tersambar petir.
Baca juga: Cerita Ari Lasso Kabur dari Dewa 19
Berdasarkan analisis pada gigi salah satu korban, menunjukan bahwa dia menderita kelaparan di usia tiga tahun.
Meski jasad anak-anak ini telah lama ditemukan. Namun, para peneliti masih memeriksa spesimen berharga tanpa menyebabkan kerusakan.
Memang hasil dari pencitraan x-ray dan pemodelan 3D, menunjukan adanya sambaran petir pada jasad anak-anak yang ditemukan. [*/Prt]