Dalam proses pemakaman sendiri tidak boleh melebihi 4 jam. Hal itu karena dikhawatirkan virus bisa menular karena mampu bertahan pada berbagai jenis material. Sehingga petugas pemakaman harus selalu siap siaga kapan pun.
"Namun tentunya dalam pemakaman, tim memakai APD lengkap. Protokol kesehatan benar-benar berjalan sesuai prosedur baik untuk petugas maupun untuk pihak pengantar," ujarnya.
Takroni Akbar mengungkapkan, pihaknya sangat mengapresiasi dan berterima kasih dengan dedikasi para petugas pemakaman. Berkat mereka jasad dari para pasien bisa dimakamkan dengan baik.
“Saya juga berterima kasih kepada temen-temen di PSC, Kepolisian dan BPBD yang sudah secara seksama, berkolaborasi, bekerja bersama sesuai tugas dan fungsi masing-masing.
Melaksanakan tugas berat dan sangat beresiko ini dengan kompak serta tak terlintas sedikitpun mengeluh dengan tugas yang dilaksanakan,” ujarnya
Tak hanya itu, Takroni Akbar juga berharap pemerinta dapat memberikan perhatian lebih bagi para petugas pemakaman, khususnya terhadap kesehatan ataupun tunjangan para petugas mengingat pekerjaan tersebut juga sangat berisiko.
Baca juga: Kepergok Lagi "Skidipapap" di Hotel, Kini Pasangan Selingkuhan Ini Mendekam di Penjara
"Semoga ini menjadi amal baik teman-teman yang dicatat oleh Tuhan. Harapan saya dari Pemerintah ada sedikit perhatian untuk petugas yang terlibat langsung baik itu dari jajaran PSC yang di dalamnya ada unsur relawan dari Kepolisian, BPBD dan kami dari UPT PPU yang merupakan Garda terakhir dalam hal penanganan Covid 19," ujarnya. [*/Prt]