Berita viral terbaru: Para petugas pemakaman di TPU Kota Malang tampak kelelahan dan beristirahat di samping batu nisan.
Padangkita.com - Virus Corona telah memakan korban yang tak sedikit jumlahnya, termasuk di Indonesia. Lantaran hal tersebut para pekerja penggali kubur atau petugas pemakaman menjadi lebih sibuk dari hari-hari biasanya.
Bahkan setiap harinya, ada saja orang yang dimakamkan, baik itu Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien dalam Pengawasan (PDP) ataupun pasien positif. Tak jarang dapat dijumpai petugas pemakaman yang tampak kelelahan di sekitaran makam.
Dari data Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Pemakaman Umum (PPU) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, melaporkan dalam tiga bulan terakahir, pihak UPT telah membantu pemakaman lebih dari 32 orang. Jasad tersebut, baik itu pasien PDP, ODP maupun pasien positif.
Para petugas pemakaman mulai dari para relawan, kepolisian dan instansi lain yang terlibat, selalu bekerja keras dalam melakukan pemakaman.
Bahkan lantaran banyak korban yang meninggal, petugas bisa bekerja malam hari hingga subuh.
Alhasil, tak jarang para petugas pemakaman yang kelelahan dan terkuras tenaganya, terpaksa beristirahat di sekitar makam.
Meski dalam kegelapan makam, mereka kadang menyempatkan waktu untuk tidur. Tak jarang waktu istrirahat tersebut haya dapat beberapa menit saja di samping batu nisan makam-makam yang ada.
Baru-baru ini saja sebuah foto yang menunjukan seorang petugas pemakaman tengah tertidur di samping batu nisan. Foto tersebut beredar di Whatsapp.
Hal yang membuat miris, lantaran petugas tersebut masih menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap.
Baca juga: Ini 6 Puteri Indonesia yang Kini Berhijab, Makin Cantik
"Teman-teman ini benar-benar kerja keras. Tengah malam mereka selalu siap. Meskipun malam begitu dingin, siang begitu panas, tidak menyurutkan semangat mereka. Begitu dikabari, mereka langsung bersiap, segera koordinasi dengan jajaran lainnya," jelas Kepala UPT PPU Takroni Akbar.
"Bahkan kemarin, kami sudah siap pukul 22.00 WIB, tapi ternyata jenazahnya baru datang pukul 04.30 WIB, tapi teman-teman tetap siap dan standby, akhirnya istirahat di sekitar makam," tambahnya
Dalam proses pemakaman sendiri tidak boleh melebihi 4 jam. Hal itu karena dikhawatirkan virus bisa menular karena mampu bertahan pada berbagai jenis material. Sehingga petugas pemakaman harus selalu siap siaga kapan pun.
"Namun tentunya dalam pemakaman, tim memakai APD lengkap. Protokol kesehatan benar-benar berjalan sesuai prosedur baik untuk petugas maupun untuk pihak pengantar," ujarnya.
Takroni Akbar mengungkapkan, pihaknya sangat mengapresiasi dan berterima kasih dengan dedikasi para petugas pemakaman. Berkat mereka jasad dari para pasien bisa dimakamkan dengan baik.
“Saya juga berterima kasih kepada temen-temen di PSC, Kepolisian dan BPBD yang sudah secara seksama, berkolaborasi, bekerja bersama sesuai tugas dan fungsi masing-masing.
Melaksanakan tugas berat dan sangat beresiko ini dengan kompak serta tak terlintas sedikitpun mengeluh dengan tugas yang dilaksanakan,” ujarnya
Tak hanya itu, Takroni Akbar juga berharap pemerinta dapat memberikan perhatian lebih bagi para petugas pemakaman, khususnya terhadap kesehatan ataupun tunjangan para petugas mengingat pekerjaan tersebut juga sangat berisiko.
Baca juga: Kepergok Lagi "Skidipapap" di Hotel, Kini Pasangan Selingkuhan Ini Mendekam di Penjara
"Semoga ini menjadi amal baik teman-teman yang dicatat oleh Tuhan. Harapan saya dari Pemerintah ada sedikit perhatian untuk petugas yang terlibat langsung baik itu dari jajaran PSC yang di dalamnya ada unsur relawan dari Kepolisian, BPBD dan kami dari UPT PPU yang merupakan Garda terakhir dalam hal penanganan Covid 19," ujarnya. [*/Prt]