Hal ini karena serangga tidak bisa dengan mudah bergerak melalui abu karena menghalangi alat pernapasan mereka. Wadley menambahkan orang zaman dulu juga menggunakan tanaman obat untuk mengusir serangga.
“Kadang-kadang mereka membakar rumput dan ini akan membunuh hama dan membersihkan situs, Melalui penggunaan abu dan tanaman obat untuk mengusir serangga, kami menyadari bahwa mereka memiliki pengetahuan farmakologis" tambahnya.
Mereka menggunakan berbagai teknik yang melibatkan analisis mikroskopis dan kimiawi untuk memeriksa sampel rumput yang membatu dari situs gua itu.
Para arkeolog juga menemukan pewarna alami yang kemungkinan digunakan untuk mewarnai kulit manusia Zaman Batu atau mewarnai sebuah
objek.
Para peneliti mengatakan kalau temuan tersebut menunjukkan potensi awal untuk melihat perilaku dan kompleksitas sosial manusia pada zaman Batu.
Dari hasil penemuan tersebut, menunjukkan bahwa manusia purba hidup saat itu sudah menggunakan otak besarnya untuk memecahkan permasalahan dan juga berinovasi yang merupakan ciri khas dari spesies kita.
Baca juga: Kegunaan Vanili yang Dinilai Berpotensi Besar di Indonesia
Manusia purbu juga menunjukkan kemampuannya dalam membuat serta menggunakan api yang menghasilkan asap dan abu yang juga berguna untuk kepeluan hidup manusia zaman dulu. [*/win]