Berita viral terbaru: Kacamata yang ditemukan di tempat sampah ini miliki nilai jual seharga puluhan juta rupiah.
Padangkita.com- Sebagai kolektor barang antik tentunya membuat mereka berlomba-lomba untuk mendapatkan benda yang telah menjadi incaran.
Mereka seakan tidak peduli dengan harga yang ditawarkan agar bisa meminang benda yang telah menarik minat dan perhatian tersebut.
Seperti halnya seorang pria penyuka barang antik bernama Aaron Smylie. Ia berhasil memenangkan sebuah kacamata antik dalam sebuah pelelangan.
Padahal sebelumnya sempat terjadi perang yang cukup sengit di antara para pembeli yang berusaha mendapat harga yang pas dan penawaran lelang.
Aaron Smylie mengatakan jika ia begitu tertarik untuk mendapatkan kacamata unik tersebut lantaran dirinya ingat dengan sosok sang kekasih hati bernama Helen Hammond.
Wanita yang ia cintai tersebut kalah dalam perang melawan kanker yang dideritanya. Hingga wanita tersebut menghembuskan nafas terakhirnya pada 28 Mei 2020.
Semasa keduanya masih bersama, Smylie dan Hammond sering menggunakan FaceTime untuk melakukan obrolan video.
Begitu dia melihat kacamata kuno ini ia langsung teringat pada tangkapan layar yang sering dia tunjukkan kepada Hammond.
Karena ia sering menggunakan filter yang memberi efek kacamata bulat dan kumis sesuai dengan bentuk kacamata yang di lelang tersebut.
Baca juga: Lagi Viral Warung Kopi Pramugari Cantik
Ia juga mengatakan jika dirinya menyukai sesuatu hal yang aneh, karena hal yang demikian menarik bagi dirinya. Namun khusus untuk kacamata yang ia beli tersebut lebih menarik pada sisi emosionalnya.
Dikabarkan jika kacamata tersebut berhasil terjual dengan harga akhir 5.282 dollar AS pada penutupan Minggu malam secara online. Jika dikonversi ke dalam mata uang rupiah, harga kacamata kuno itu mencapai Rp 74,5 juta.
Diduga jika kacamata kuno ini dirancang oleh ahli optik Benjamin Martin pada tahun 1756. Kacamata ini dinamakan Martin's Margins dengan tampilan kacamata berbingkai tebal.
Banyak pihak meyakini jika benda ini dirancang oleh perancang ternama tersebut, karena dilatarbelakangi keyakinan Martin bahwa paparan sinar matahari akan menyebabkan kerusakan pada lensa kacamata.
Namun hal ini belum bisa dipastikan kebenarannya. Karena mulanya kacamata ini ditemukan dalam tempat pembuangan sampah di Selandia Baru.
Diyakini jika kacamata tersebut telah berumur hampir 300 tahun tepat di tempat pembuangan akhir the Southern Landfill.
Baca juga: Bandit Dibujuk Tukar Senjata dengan 2 Ekor Sapi untuk Turunkan Kriminalitas
Kemudian kacamata tersebut diremajakan kembali oleh the Tip Top sebuah toko yang dioperasikan oleh Dewan Kota Wellington. Hingga The Tip Top pula yang kemudian mendaftarkan barang itu untuk ambil bagian dalam lelang online di Trade Me.
Namun mereka tidak menemukan tanda pembuat yang dapat diidentifikasi pada bingkai tersebut. Sehongga tidak bisa dipastikan jika benda tersebut dibuat oleh Benjamin Martin sendiri. [*/Nlm]