India akan menggunakan dua jenis vaksin berbeda untuk rakyatnya. Vaksin pertama dari Universitas Oxford/AstraZeneca asal Inggris dan vaksin ciptaan laboratorium India, Bharat Biotech.
Vaksin Universitas Oxford/AstraZeneca sendiri miliki efektivitas 72 persen. Sementara vaksin Bharat Biotech masih belum memiliki kejelasan efektivitasnya.
Dilansir dari Reuters, 300 juta orang penerima vaksin tahap pertama ini tidak bisa memilih vaksin mana yang akan mereka terima. Pemberian vaksin akan diberikan secara acak dan mereka hanya bisa menerima.
Baca Juga: Rayakan Festival Kumbh Mela, Umat Hindu India Padati Sungai Gangga di Tengah Pandemi
India sendiri membagi 300 juta orang penerima vaksinasi terdiri dari 30 juta tenaga kesehatan dan pekerja garis depan lainnya seperti petugas kebersihan dan keamanan.
Kemudian 270 juta warga India berusia di atas 50 tahun serta yang dianggap berisiko tinggi karena kondisi medis juga akan diberi vaksin di tahap awal ini. [*/Prt]