Hannah berkata, "Ini sedikit seperti berkencan. Anda harus memiliki nilai bersama dan pandangan yang sama".
"Saya pikir ibu pengganti kami - yang adalah orang yang sangat hangat dan praktis dengan anak-anaknya sendiri - mendapatkan pengertian bahwa kami adalah pasangan yang bahagia yang saling mencintai, bahwa kami akan menjadi orang tua yang baik," imbuhnya.
Sementara itu, Jake mengaku lembaga tersebut tidak memiliki statistik seberapa sukses program ini.
Baca juga: Menggebu-gebu saat Malam Pertama dengan Pria Muda, Nenek 80 Tahun Ini "KO"
“Mereka belum pernah melakukan hal seperti itu sebelumnya. Tetapi mereka sepakat untuk mencobanya," kata Jake.
Jake menceritakan saat memilih pendonor," Saya orang yang pendek dan artistik, suka sains dan berpikir logis, saya ingin donor sperma menyeimbangkan itu".
Jake dan Hannah memilih sperma dari orang yang bertubuh tinggi dan bermata coklat. Ia mengatan mirip seperti Hannah.
"Jadi saya memilih orang yang tinggi, sporty, bermata cokelat. Aku memilih seseorang seperti Hannah!" ungkapnya. [*/Son]