Wanita Belgia tersebut gambarkan kumis Esmat memberi kesan ia sebagai sosok maskulin.
Artinya, Esmat tidak berdiri sebagai simbol kecantikan, jusru ia menjadi sosok yang tunjukkan kekuasaan lebih besar yang bisa dipegang seorang wanita.
Esmat diklaim 13 pria bunuh diri karena menolak cinta mereka, tidak ada sumber apapun yang mencantumkan akan hal tersebut.
Baca juga: Kena PHK Karena Corona, Wanita Ini Terpaksa Menjajakan Diri, Sehari Cuma Dapat Rp100 Ribu Buat Makan
Esmat kemungkinan menikah di umur 9 atau 10 tahun. Pernikahannya kemungkinan besar dilingkupi oleh suasana perjodohan sementara ia hidup di antara selir ayahnya.
Sepertinya sangat tidak mungkin ia bisa memiliki kesempatan bertemu pria yang bukan sepupunya dan bahkan menolak 13 pria yang sampai membuat mereka bunuh diri.
Kemudian, dalam lingkungan patriarki Persia, sebagai wanita yang telah menikah, sama tidak mungkinnya ia didekati oleh pria lain.
Sehingga apa yang beredar di internet mengenai Esmat el Dalweh dan klaim jika ia adalah simbol kecantikan abad ke-20 dengan kumis dan mematahkan hati 13 pria sampai mereka bunuh diri adalah klaim yang tidak benar. [*/Son]