Namun begitu, belum ada penjelasan khusus mengenai tradisi tukar istri tersebut. Beberapa ahli menyakini tradisi bertukar istri yang dilakukan suku Drokpa yakni untuk terhindar dari roh jahat.
Tradisi bertukar istri sendiri sebenarnya mendapat kritikan dari ketua adat setempat. Hal tersebut lantaran tradisi ini dinilai tidak beradab.
Sejak berabad-abad, tradisi tukar istri pun sudah dilarang bagi Suku Drokpa. Ditambah lagi, banyak ajaran agama yang sudah masuk dan kini dianut penduduk Drokpa yang melarangnya.
Berbeda dengan suku lainnya yang berada di sekitar wilayah Tibet-Burman, Suku Drokpa dikenal dengan kebiasaan berciuman di depan umum.
Baca juga: Heboh Penemuan Kepala Budha dan Perhiasan oleh Penambang Pasir
Tak hanya itu, suku ini juga mempunyai bahasa, budaya, bahkan ciri fisik yang berbeda.
Mereka memiliki gaya berbusana yang atraktif dan membuat suku ini menjadi mudah dikenali. [*/Prt]