Padangkita.com - Beberapa waktu lalu sempat viral video seorang istri mengantarkan suaminya untuk ijab kabul. Bahkan istri pertamalah yang menyiapkan segala kebutuhan suaminya untuk menikah lagi, termasuk mencarikan jodoh kedua untuk suaminya. Pernikahan itu di langsungkan di Jombang.
Sekarang diketahui bahwa pria itu bernama Abah Cijeungjing. Pria 28 tahun itu memiliki nama asli KH Hafi Muhammad Kafi Firdaus. Ia juga akrab disapa Abah Kuka.
Baca juga: Berhijab, Begini Kata Netizen Tentang Aurel Hermansyah
Walaupun belum genap berumur 30 tahun, rupanya sosok Abah Cijeungjing bukan orang sembarangan. Ia merupakan pimpinan Pondok Pesantren Cijeungjing Ciamis sekaligus pimpinan jemaah Sholawat Wabarik.
Sementara istri pertamanya bernama Emas Putri Yani yang akrab disapa Umma oleh jemaah Sholawat Wabarik. Emas Putri Yani juga mantan peserta Akademi Sahur Indonesia (AKSI).
Pesantren Cijeungjing berlokasi di Dusun Kidul RT 08/02, Desa Cijeungjing, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis. Didirikan oleh KH Aceng Masduki yang akrab dipanggil Abah Uci.
Baca juga: Mengejutkan, Lima Pria Ini Sempat Dekat dengan Lucinta Luna
Kini Pondok Pesantren Cijeungjing dan jemaah Sholawat Wabarik dilanjutkan oleh anak bungsunya, Abah Kuka.
Menurut H Aep Saefullah (50) yang juga jemaah Sholawat Wabarik, kegiatan Pondok Pesantren Cijeungjing dan jemaah Sholawat Wabarik kini berada di bawah naungan Yayasan Abah Kuka Abadi.
Abah Kuka Abadi tersebut kependekan dari Angkatan Bersholawat Ahlusunnah Waljamaah Ku Alloh Ka Alloh Salawasna. Yayasan ini juga menaungi berbagai kegiatan usaha seperti bisnis transportasi, palet, outdoor moeslem wear, tambang, property, food court, termasuk toko kue “Kuka”, serta kedai kopi.
Emas atau disapa Nengmas mencarikan suaminya istri kedua untuk dapat membantu suaminya dalam agama.
“Kenapa sya mencari yg kedua? Untuk membantu perjuangan suami sya dlm agama,” katanya di akun instagramnya.
Sebelum melangsungkan akad, ketiga menyepakati perjanjian pra nikah. Dalam perjanjian itu disepakati bahwa istri pertama akan mengelola pondok pesantren, sedangkan istri kedua mengurus bisnis.
[jnews_block_16 number_post="1" include_post="31955" boxed="true" boxed_shadow="true"]
Namun tidak dipaparkannya secara jelas perjuangan suaminya dalam agama seperti yang ia maksudkan di awal.
“Suami sya mempunyai perusahaan2 yang harus dimenej dikelola istri ke2 untuk memegang perusaahan. Klo istri pertama memegang pesantren,” tandasnya. (*/pk-28)