"Proyek ini agak berisiko karena pemutakhiran teleskop semacam itu biasanya memakan waktu bertahun-tahun, tetapi kerja tim yang hebat dan perencanaan yang cermat telah menghasilkan kesuksesan ini," kata salah satu penulis penelitian Dr Svetlana Berdyugina, profesor di Albert-Ludwig University of Freiburg dan Direktur Institut Fisika Matahari Leibniz.
Fitur peneropongan pada teleskop mulai diupgrade pada bulan Juli.
Hasil upgrade instrumen itu membuat para peneliti bisa mengambil gambar beresolusi tertinggi yang pernah diambil Matahari oleh teleskop Eropa dan mengungkapkan detail spektakuler dari evolusi bintik matahari dan struktur dalam plasma matahari.
Hal ini memungkinkan para peneliti Matahari mempelajari medan magnet, konveksi, turbulensi, letusan matahari, dan bintik matahari dengan detail yang luar biasa.
Dengan begitu, GREGOR bersama dengan Teleskop Surya Daniel K. Inouye, misi roket Hi-C, dan misi luar angkasa seperti Parker Solar Probe dan Solar Orbiter, membuka babak baru yang luar biasa dalam studi kita tentang Matahari.
Baca juga: Ayah Ayu Ting Ting Sumpahi Netizen Kena Corona, Kenapa?
Teleskop GREGOR sendiri pertama kali digunakan pada tahun 2012. Ia memulai proyek sebagai teleskop surya terbesar di Eropa dan mendapatkan berbagai peningkatan sejak tahun 2018. [*/son]