Berita viral terbaru: Tersebar foto tidak senonoh Ri Sol Ju, Ibu negara Korea Utara. Hal ini menyulut kemarahan Kim Jong Un hingga niat perang dengan Korsel.
Padangkita.com - Wibawa dan nama baik kepala negara dan ibu negara beserta keluarga adalah seorang kepala negara dan keluarganya patut dihormati oleh pihak lain.
Sebab kepala negara dan ibu negara merupakan rupa bangsa yang dipimpinnya. Sama halnya dengan Kim Jong Un dan ibu negara Korea Utara (Korut) Ri Sol Ju.
Baru-baru ini Korea Utara mengecam tindakan Korea Selatan karena ulah pembelot. Korea Utara melakukan langkah ekstrem dengan meledakkan kantor penghubung dua negara di Kaesong.
Selain itu melalui adik Kim Jong Un, Kim Yo Jong, mereka sempat mengancam akan mengerahkan militer, walaupun ancaman itu dibatalkan.
Ternyata, salah satu penyebab hampir pecahnya perang Korea tersebut karena Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, marah besar.
Kim Jong Un murka karena sang istri, Ri Sol Ju, dihina oleh para pembelot di kawasan Korea Selatan (Korsel).
Selama ini aktivitas pembelot Korea Utara di Korsel yang mengirim propaganda negatif, baik melalui balon maupun melewati sungai di perbatasan.
Duta Besar Rusia untuk Korut, Alexander Matsegora, dalam wawancaranya kepada TASS mengungkapkan apa yang menyebabkan Kim begitu marah.
Baca juga: Geger, Penyanyi Ini Klaim Perselingkuhannya degan Istri Orang Direstui Suaminya
Dilansir Daily Mail Rabu (1/7/2020), Matsegora menuturkan terdapat selebaran mengenai istri Kim, Ri Sol Ju, yang dibuat secara tidak pantas.
Matsegora menuturkan, selebaran yang diluncurkan pada 31 Mei itu menunjukkan gambar Ri secara provokatif, menimbulkan "kemarahan besar" di Korut.
"Selebaran itu berisi propaganda kotor dan menghina, yang ditujukan khusus kepada pasangan dari Pemimpin Tertinggi," jelas Dubes Rusia tersebut.
Dia memaparkan bahwa foto itu diedit "begitu merendahkan Ri Sol Ju", dan membuat negara yang menganut ideologi Juche itu habis kesabaran.
Klaim Matsegora terjadi tujuh tahun sejak Ri So Ju disebut bermain untuk sebuah film biru, dan kemudian didistribusikan oleh aktivis pembelot pada 2013.
Dalam beberapa minggu terakhir Pyongyang telah mengeluarkan serangkaian kecaman pedas atas selebaran anti-Utara yang dikirim pembelot yang berbasis di Korea Selatan.
Baca juga: Bocah Asal Malaysia Ini Sebut Corona Bisa Dibasmi dengan Kentut
Selebaran-selebaran itu melintasi perbatasan militer Korsel-Korut --biasanya melekat pada balon atau mengapung dalam botol-- dan sampai ke Korea Utara.
Kampanye propaganda seperti itu telah lama menjadi titik pertikaian antara kedua Korea.
Tetapi kali ini, Pyongyang meningkatkan tekanan dan mengancam langkah-langkah militer terhadap Korea Selatan. [*/Son]