Dokter memutuskan untuk melakukan tes Karyotyping setelah orang itu memiliki ‘vagina buta’.
Dari hasil tes tersebut mengungkapkan bahwa komplemen kromosom orang itu adalah 'XY'. Seharusnya kromosom pada wanita adalah 'XX'.
"Kami melakukan pemeriksaan klinis, setelah ia mengeluh sakit perut, dan mengetahui ia memiliki testis di dalam tubuhnya. Biopsi dilakukan, setelah itu ia didiagnosis menderita kanker testis yang disebut seminoma," jelas Dr. Dutta.
Saat ini, wanita itu sedang menjalani kemoterapi dan kondisi kesehatan mulai stabil. Lantaran testisnya tetap tidak berkembang di dalam tubuh menyebabkan tidak ada sekresi testosteron.
Di sisi lain, hormon kewanitaannya justru memberinya penampilan seorang perempuan.
Menurut laporan media setempat, orang tersebut dan pasangannya telah mencoba untuk memiliki anak beberapa kali setelah menikah, namun usaha mereka terus gagal.
Baca juga: 11 Tahun Menikah, Pasangan Ini Tak Pernah Berhubungan Intim, Ini Alasannya
Bahkan Dr. Dutta mengatakan bahwa dua bibi ibu pasien juga didiagnosis menderita Androgen Insensitivity Syndrome di masa lalu.
"Itu mungkin dalam gen. Kita telah mengetahui bahwa dua bibinya dari pihak ibu juga menderita kondisi yang sama," tambahnya. [*/Prt]