Saat hari duka, sang abang sulung menjadi lebih sibuk lantaran harus mengurus pemakaman ibu mereka. Dia mengurus segala persiapan dan proses pemakaman ibunya.
“Urusan pengebumian ibu selesai pada pukul 11.15. Ketika kami di rumah untuk melepas lelah, tiba-tiba abang yang sedang duduk dengan kipas angin mengeluh sakit dada dengan mata yang sayu, seolah-olah akan pingsan. Saat itu memang kacau,” ujarnya.
"Kami mencoba memberi pertolongan pertama hingga ambulans sampai. Saat itu badan abang sudah dingin. Sepuluh menit dalam perjalanan ke rumah sakit dengan ambulans, abang sudah tak sadarkan diri. Bantuan oksigen terus diberikan dalam ambulans. Namun Allah lebih menyayanginya,” ujar anak keempat dari enam bersaudara itu.
Baca juga: Guru Silat di Sukabumi "Garap"19 Anak Laki-laki
Saat dilakukan pemeriksaan oleh tim medis, nyawa abang sulung Mohd Shari nyatanya sudah tak bisa tertolong lagi. Ia meninggal satu jam setelah pemakaman ibunya.
“Saya tak tahu harus berkata apa. Hanya istri yang menenangkan saya. Belum sempat saya ganti celana kotor tadi, saya harus ke tanah kuburan semula untuk mengkebumikan abang.
Sangat sedih saat kehilangan dua orang tersayang dalam waktu yang singkat,” ungkapnya. [*/Prt]