Berita viral terbaru: Setelah sempat berhubungan badan dengan istri sirinya, seorang pria asal Kecamatan Beji, Pasuruan harus dievakuasi oleh Gugus Tugas Covid-19 Pasuruan. Hal ini karena sang istri positif Covid-19.
Padangkita.com - Gugus Tugas Covid-19 Pasuruan terpaksa mengevakuasi seorang pria asal Kecamatan Beji, Pasuruan setelah diketahui smepat kontak intim dengan istrinya, pada Senin (4/5/2020) pagi.
Istri yang dinikahinya secara siri itu ternyata berstatus positif virus corona atau Covid-19.
Camat Beji Taufiqul Ghony mengatakan, bersama Forpimka dan Gugus Tugas Covid-19 Kecamatan Beji, mengatakan kalau pihaknya akan memeriksa kesehatan pria yang dievakuasi tersebut.
"Kami tes. InsyaAllah hasilnya akan keluar dalam beberapa jam lagi. Tadi, yang bersangkutan sudah kami lakukan rapid test," kata Taufiqul seperti dikutip Tribun.
Baca juga: Viral Nama Anak Elon Musk dan Grimes Æ A-12, Ini Cara Mengejanya
Ia lalu menjelaskan, dalam pemeriksaan rapid test kali ini, ada 10 orang yang sebelumnya juga kontak dengan perempuan yang positif Covid-19 dan diduga lari dari rumah sakit di Surabaya.
"Sepuluh orang, di dalamnya ada suami siri perempuan yang sudah dibawa kembali ke Surabaya setelah sempat melarikan diri. Lainnya keluarga dan kerabat yang bersangkutan," ujarnya.
Pasal soal kaburnya pasien dari rumah sakit tersebut kemudian di klarifikasi oleh pihak RSUD Dr Soetomo Surabaya.
Kepala Humas RSUD Dr Soetomo Surabaya Dokter Pesta Manurung mengatakan, pasien berjenis kelamin perempuan (56 tahun) tersebut sebelumnya tidak mengetahui kalau hasil versi tes Swab PCR miliknya positif Covid-19.
"Jadi saya luruskan itu tidak kabur, melainkan sebelumya ikut test (Swab) tapi belum mengetahui hasilnya.
Lah Sabtu-Minggu dia tidak ada tugas, ya di rumah (libur) dong, jadi bukan hilang atau lari," ungkap Pasta Manurung, Senin (4/5/2020).
Mengenai latar belakang, Pasta membeberkan, bahwa pasien tersebut bukanlah perawat yang sehari-harinya kontak langsung dengan pasien corona.
"Pertama pasien itu tidak kabur, kedua bukan perawat. Jadi dia itu tenaga pembantu perawat yang tugasnya nganter makan, nganter surat-surat, ya seperti asisten pembantu," jelasnya.
Sementara kabar larinya perawat tersebut ke Beji, Pasuruan, Pasta juga mengklarifikasi bahwa yang bersangkutan memang sehari-harinya tinggal di sana (Beji).
"Orang itu memang beralamat di Gedangan, Sidoarjo tapi karena di Gedangan tidak punya kerabat jadi dia bertempat tinggal di Bangil," ujarnya.
Ia menambahkan, karena ramainya pemberitaan di media sosial, pasien tersebut sempat mendatangi Rumah Sakit Maiseto yang berlokasi di Bangil, Pasuruan.
"Jadi dia baru tau dikabarkan corona virus, ya karena ada media sosial itu. Baru mandiri ke Rumah Sakit Maiseto, Bangil," ungkap Pasta.
Pasta memastikan, kini asisten perawat tersebut sudah menjalani perawatan di RSUD dr Soetomo.
Dari hasil tracing, pihaknya menduga kalau pasien itu bisa terpapar karena setiap hari pulang-pergi Bangil ke tempat bekerja dengan menggunakan angkutan umum.
"Kemungkinan sehari-hari kan dia pulang pergi Bangil, itu dia naik kendaraan elf atau bison, dugaan kami gitu.
Karena di rumah sakit dia tidak kontak dengan pasien dan tempat pelayanan dia juga tidak melayani pasien Covid," katanya.
Saat disinggung apakah di rumah sakit itu juga merawat suami siri perempuan tersebut, Pasta mengaku tidak mengetahui hal itu.
Ia lalu mengatakan bahwa di RSUD dr Soetomo telah menyediakan fasilitas rapid tes bagi seluruh karyawan. Hal itu dilakukan, untuk memastikan kesehatan para karyawan.
"Semua pegawai di rapid, meskipun tidak ada kontak langsung pasien corona.
Ini karena kan pekerja kami banyak yang tinggalnya juga di luar Surabaya ya," ujarnya membeberkan. [*/Jly]