Berita viral terbaru: Warga dibuat geger oleh sosok seorang pemuda berusia 18 tahun yang diduga jatuh ke dalam sumur. Ia ditemukan dalam kondisi tubuh yang sangat kedinginan.
Padangkita.com - Entah bagaimana kronologinya, seorang pemuda di RT 19 Talang Banjar, Jambi ditemukan tengah berada di dalam sumur salah seorang warga.
"Istri saya menjerit minta tolong kepada saya, karena di dalam sumur ada orang yang posisinya seperti orang sudah meninggal dengan posisi kepala kebawa," ungkap Dian yang merupakan si pemilik rumah seperti dikutip Nuansajambi, Minggu (10/5/2020).
Menurutnya, saat itu istrinya yang bernama Lina hendak menimba air di sumur sekitar pukul 06.00 WIB.
Namun saat melihat ada seorang pemuda di dalam sumur tersebut.
Ia lantas berteriak dan memanggil suaminya karena mengira si pemuda sudah meninggal dunia.
Baca juga: Hikmah Ramadan, Selebgram Seksi Ini Putuskan Mualaf
Dian kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada Ketua RT 19.
Anak yang belakangan diketahui bernama Haikal (18 tahun) itu pun berhasil diselamatkan oleh pihak Damkar Kota Jambi dibantu pihak Polsek Jambi Timur, Babinkamtibmas, Babinsa serta Lurah Talang Banjar.
Menurut keterangan kedua orang tuanya, warga RT 30 Talang Banjar, Haikal sudah berperilaku aneh semenjak dua hari belakangan.
“Tadi malam masih makan sahur, setelah subuh mungkin Haikal ini melompat pagar setinggi 3 meteran," ujar kakaknya Haikal.
Ia juga mengungkap kalau adiknya yang pendiam itu memang terlihat seperti terlalu banyak pikiran dan terlihat seperti orang linglung.
Viral Gadis Super Cantik Berjualan Es Kelapa Muda, Piawai Buka Kelapa

Diana Ela Sari. [Foto: Ist]
Wanita cantik viral di media sosial karena kepiawaian menjual dan membelah kelapa muda. Ia tak segan berjualan demi ekonomi keluarga
Sebuah video mahasiswi cantik penjual es kelapa itu pun viral di media sosial.
Wanita yang bernama bernama Diana Ela Sari mendadak jadi perbincangan ramai.
Sehari-harinya, mahasiswi cantik yang membuat warganet gagal fokus itu berjualan es kelapa di tepi Jalan Cipto Mangunkusumo, Kelurahan Gunung Panjang, Kecamatan Samarinda Seberang, Samarinda, Kalimantan Timur.
Parasnya yang cantik dan kepiawaiannya membelah kelapa mendapat pujian warganet.
Sari, sapaan akrab Diana Ela Sari, tak malu menjadi penjual es kelapa meski bestatus sebagai mahasiswi Politeknik Negeri Samarinda.
Perempuan berparas ayu, rambut lurus sebahu, hidung mancung, dan kulit putih bersih itu sudah lama menjadi penjual es kelapa.
Semenjak viral di media sosial, Sari pun terkejut.Sebab, Es kelapa miliknya mendadak laris manis.
“Seperti mendapatkan berkah. Biasanya yang laku terjual itu sekitar 10 buah, sekarang jadi lebih cepat habis,” ungkapnya dikutip dari detik.
Baca juga: Urang Awak yang Berdagang di Pasar Cirebon Ini Menangis Saat Tokonya Ditutup Tanpa Diberitahu
Kini, pelanggannya bukan hanya orang Samarinda, tapi juga di luar Samarinda, seperti Balikpapan.
“Hari Minggu nanti dari Bontang ada yang mau datang. Kalau tadi sudah ada dari Balikpapan dan Tenggarong,” ucapnya.
Selain itu, beberapa teman kampus dan dosen tempatnya kuliah pun tak jarang memesan es kelapa di tempatnya.
Sari tak menyangka dirinya bisa seviral sekarang.
Selama pandemi corona, keluarga Sari turut merasakan dampak yang luar biasa.
Jika biasanya dagangan es kelapa hanya bisa sampai Rp 50 ribu per hari, setelah viral di berbagai platform media sosial, ada pemasukan yang lumayan.
Bertumpu di atas potongan batang pohon, tangan kiri Sari, memegang kelapa.
Tangan kanannya yang memegang parang sepanjang 30 cm mulai menguliti beberapa bagian kelapa.
Dia tak canggung dengan aktivitasnya yang sudah dijalani sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP) itu.
Perempuan kelahiran Samarinda, 2 Januari 1998, tersebut awalnya tak berani memegang benda tajam.
Namun, karena setiap hari perempuan yang hobi menari sejak kecil hingga sekarang itu melihat sang ibu dan ayah mengupas kelapa, secara autodidak nyali mengupas kelapa tumbuh.
Dan itu terus-menerus dilakukan. Hingga Sari piawai mengupas kelapa dengan parang yang sudah menemaninya bertahun-tahun.
Baca juga: Kepergok Mencuri Singkong, Pria Tua Ini Dapat Perlakukan Tak Terduga dari Pemilik Kebun
Tak seperti yang sebagian orang tuduhkan kepadanya tentang menjual es kelapa dengan modal wajah menawan.
“Biar aja, Mas. Kan jualan sudah 10 tahun, pasti ada yang enggak suka. Kalau saya orang-orang seperti itu didoakan, semoga dimurahkan rezekinya,” ucapnya pelan.
Sejak masih duduk di bangku SMP, Sari sudah membantu orangtuanya berjualan es kelapa.
“Saya enggak aji mumpung, kan lagi corona begini, penghasilan jualan es kelapa ya seadanya. Tapi semenjak viral di media sosial, ada penambahan tapi enggak banyak,” ungkapnya.
Sembari mengupas kelapa, Sari masih melayani pembeli yang hendak memintanya berswafoto.
Di sela-sela mengupas kelapa, jarinya tak jarang terkena bagian parang.
Bahkan, luka sayat sepanjang 1–2 cm tampak di beberapa jari dan punggung tangan gadis yang hobi mendengarkan musik genre reggae itu.
Putri bungsu dari pasangan Supriyono dan Musrifah tersebut bercerita, dari membantu orangtuanya berjualan es kelapa, bisa mengenyam pendidikan tinggi di Politeknik Negeri Samarinda Jurusan Administrasi Bisnis.
“Alhamdulillah, saya usaha dan enggak pernah minta uang sama sekali sama orangtua. Kuliah dapat beasiswa dari pemerintah,” sambungnya.
Bahkan, biaya kuliah itu sudah disiapkannya sejak masih duduk di bangku sekolah menengah kejuruan (SMK).
“Saya kebetulan di SMK 3 Jurusan Kecantikan Kulit. Tapi duit buat pertama kuliah itu ngumpulin dari gaji kerja. Mulai di klinik kecantikan, salon, rumah makan, sales promotion girl (SPG), nyanyi dari kampus ke kampus,” ungkapnya.
Namun, tak jarang dia ikut bekerja dengan orang lain tak mendapat bayaran. Bagi dia, dianggap sebagai ladang amal.
“Saya selalu punya pemikiran, menanam kebaikan, yang dituai juga pasti kebaikan,” tambahnya.
“Kelapa dibeli pagi, sore sudah habis. Tadi (kemarin) biasanya jualan itu mulai pukul 16.00 Wita, sejam sebelumnya sudah antre,” tutupnya. [*Jly/Son]