Berita viral terbaru: Seorang Pastur di Argentina membuka kembali gerejanya dengan memakai pakaian ala pelayan bar sebagai bentuk protes kebijakan lockdown.
Padangkita.com- Virus Corona telah berhasil menyebar ke seluruh dunia hingga berhasil menewasan banyak korban jiwa.
Sudah hampir setenagh tahun lebih masyarakan dibelahan dunia dibuat takut dengan virus yang berasal dari Wuhan, China ini.
Pemerintah di beberapa negara berupa untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dengan beberapa kebijakan, mulai dari sosial distancing hingga lakukan lockdown di negaranya.
Namun begitu, ada juga masyarakat yang merasa terlalu terkekang dengan kebijakan yang ada. Salah seorang pastor di Argentina, contohnya.
Ia telah membuka kembali gerejanya dengan mengenakan pakaian ala pelayan bar sebagai bentuk protes terhadap langkah-langkah penguncian (lockdown) Covid-19, yang dia anggap ‘mendiskriminasi’ layanan keagamaan.
Pada Minggu (14/6/2020), pastor Daniel Cattaneo dan para pendeta lainnya berpakaian seperti pelayan bar dan melayani jemaat mereka saat berkhotbah.
Hal tersebut mereka lakukan sebagai cara untuk mengatasi aturan kuncian di Argentina. meski begitu, mereka masih membatasi layanan gereja tidak lebih dari 10 orang sementara bisnis lain dapat dibuka kembali dengan kapasitas 30-40 persen.
Aturan sosial distancing tetap di patuhi setiap jemaah dan pendeta gereja. Anggota jemaah diwajibkan untuk mengenakan masker, sementara pendeta mengenakan celemek ala pelayan bar dan berjalan-jalan dengan nampan membagikan Alkitab di gereja San Lorenzo.
Baca juga: Soal "Gak Keperawanan Lagi", Dinar Candy Minta Maaf
"Kami berdiri di sini hari ini berpakaian seperti ini, membawa nampan, karena sepertinya ini adalah satu-satunya cara kami dapat melayani firman Tuhan," kata Cattaneo kepada media setempat seperti dilansir RT, Senin (15/6/2020).
"Jadi, terlepas dari daging sapi tepung roti yang menuju ke meja empat, inilah firman Tuhan dari rumah Tuhan untuk semua bangsa," tambahnya.
Meski begitu, pastur tersebut juga masih mencari cara lain untuk mengatasi pembatasan pemerintah di masa depan.
Cara lain yang mereka lakukan yakni dengan layanan drive-in yang dilakukan setiap hari Minggu. Layanan tersebut biasanya berlangsung di sebidang tempat terbuka di dekat gereja.
Setiap pelanggan akan tetap berada di mobil mereka sambil mendengarkan khotbah Cattaneo dari sebuah layar di luar gereja.
Baca juga: Pembunuh George Floyd Terima Tunjangan Hingga Rp14 Miliar
Sejauh ini Argentina sendiri masih terus berjuang melawan pandemi Covid-19. Di sana, sebagian besar peningkatan tertinggi kasus pasien terinveksi terjadi di Ibu Kotanya, Buenos Aires.
Hingga Minggu (14/6/2020), Argentina memiliki 31.577 kasus yang dikonfirmasi dengan 833 kematian. [*/Prt]