Perempuan kelahiran 1991 itu selain memotret kejadian perang, ia juga melatih salah satu tentara Afghanistan dalam jurnalisme foto. Sayangnya, kedua prajurit yang beda negara itu harus tewas saat menjalankan tugas.
Ketika foto itu pertama kali dipublikasikan pada tahun 2017 lalu, seorang sersan yang bertugas bersamanya mengatakan bahwa dia bangga akhirnya foto-foto itu dirilis.
Baca juga: Wanita Cantik Ini Cari Pacar, Bakal Kasih Duit Rp 55 Juta Per Bulan Bagi yang Mau
Hilda Clayton, seorang ahli dokumentasi dan produksi tempur pertama yang tewas di Afghanistan. Namanya itu diabadikan oleh Angkatan Darat AS sebagai nama Aula Pahlawan di Sekolah Informasi Pertahanan.
Hal ini dilakukan untuk menghormati tentara yang meninggal saat bertugas di bidang publikasi. [*/win]