Padangkita.com - Cara menidurkan anak di Suku Dayak cukup unik. Anak bayi umur diayun dengan posisi duduk layaknya serupa dalam kandungan.
Tradisi ini disebut dengan Tuyang Tapokong. Cara menidurkan bayi yang unik dan dipercaya mampu membuat bayi tertidur lebih lama.
Bayi berada dalam posisi duduk dan leher diikat dengan kaki diatur seperti posisi bayi saat berada dalam kandungan.
“Apa tidak bahaya?” pertanyaan ini banyak ditanyakan oleh pengguna TikTok kepada Tita Dayak yang mengunggah video saat mengayunkan bayinya.
"Tradisi ayun bayi kami orang dayak seperti ini.kami sebut nmanya TUYANG TAPOKONG. kalau tempat kalian apa nmanya?" tulis Tita Dayak.
"ini sdh turun temurun, aku pun sering di gunakan waktu kecilnya. tapi kalau orang Banjar nyebut ny Bapukung" tulis seorang pengguna TikTok lain.
Tradisi mengayunkan bayi seperti ini juga ditemukan di Suku Banjar yang disebut dengan Bapukung.
Masyarakat dari kedua suku itu telah menerapkan cara menidurkan bayi bapukung sebagaimana diajarkan nenek moyang mereka ribuan tahun lalu.
Lazimnya selama ini kita melihat cara menidurkan bayi dengan posisi berbaring dengan ayunan kain atau rotan tentu akan kaget dengan cara seperti ini.
Bagi mereka yang melihat sekilas mungkin akan berpikir aneh dengan metode menidurkan bayi seperti ini. Bahkan seorang netizen mengatakan jika pernah disangka akan membunuh bayi saat itu.
"Hanya Kalimantan punya cara itu, dlu kk saya ikut suaminya ke jawa dan d Jawa ananya d ayun sprti itu, mertua kk teriak, blg anaknya mau d bunuh" cerita akun Putra Khayan Kubar.
Dilansir dari The Asia Parent, Ayunan ini bisa dikaitkan di bagian rumah yang kuat menahan beban berat tubuh bayi, namun cukup luas dan tidak menghalangi gerak maju mundur ayunan.
Ayunan ini bisa diletakkan di bagian bawah kusen pintu ruangan yang ada di dalam rumah. Kemudian bayi dimasukkan dalam ayunan dengan posisi berbaring.
Sambil menahan bayi dengan kedua lututnya, ibu mendudukkan bayi dalam ayunan, kedua tangan bayi didekapkan di dadanya dan kedua kakinya diluruskan.
Baca juga: Duit Rp188 Miliar Cuma untuk Bangun Patung Raksasa di Wilayah Miskin
Lalu ibu mengikat bayi dengan sebuah selendang lain, mulai dari punggung hingga lehernya sambil membetulkan posisi telinga bayi yang terlipat. Ikatan ini tidak terlalu kuat dan bayi diusahakan tetap bisa bernafas seperti biasa.
Ikatan ini bertujuan untuk membatasi gerak bayi sehingga ia tidak jatuh dari ayunan. Hampir mirip dengan fungsi bedong.
@titadayakTradisi ayun bayi kami orang dayak seperti ini.kami sebut nmanya TUYANG TAPOKONG. kalau tempat kalian apa nmanya?##salamkenaldansalamsantun🙏
Saat ini tidak semua ibu Dayak atau Banjar trampil membapukung bayi. Hanya mereka yang masih memegang teguh budaya sajalah yang paham akan manfaat bapukung dan bisa membapukung bayinya dengan sempurna. [*/son]