Berita viral terbaru: Seorang Ketua RW berinisial O (82) nekat pergi salat tarawih ke musalah meski tau tengah positif terinfeksi Corona.
Padangkita.com - Hingga kini, virus Corona masih menjadi momok menakutkan bagi masyarakat Indonesia. Kesadaran diri untuk menjaga jarak dengan orang lain sangatlah diperlukan di tengah pandemi Covid-19 seperti ini.
Nyatanya di lapangan, masih ditemukan segelintir orang yang makin memperparah kondisi karena sifat egois mereka.
Dilansir dari detik, sebanyak 28 orang di Tambora, Jakarta Barat, berstatus orang dalam pemantauan (ODP).
Hal ini disebabkan karena mereka mengikuti salat Tarawih yang dipimpin imam musala yang sehari sebelumnya telah dinyatakan positif Corona.
Imam yang berinisial O (82) merupakan ketua RW serta tokoh masyarakat setempat. Tak jarang ia memimpin salat fardu dan salat Tarawih di Musala Baitul Muslimin, bergantian dengan imam lainnya.
"Imam aslinya mah sebenarnya ada juga, cuma bergantian saja sama Pak RW (O) ini, kadang-kadang salat Tarawih-nya (dipimpin) imam aslinya, terus (salat) witir-nya gantian, mungkin salat Isya-nya dia (O), terus Tarawih-nya ganti (imam)," kata Bambang Sutama selaku Camat Tambora,
Bambang menjelaskan, ke-28 warga yang terpapar Covid-19 terdiri dari 20 jamaah Salat Tarawih di Musala Baitul Musilimin dan 8 anggota keluarga O Ketua RW setempat yang positif corona.
Mulanya, O diduga tertular Covid-19 dari sang anak yang telah positif dan tengah dirawat di rumah sakit. O dan istrinya dinyatakan positif Corona pada Jumat (8/5).
Keesokan harinya (9/5), petugas puskesmas dan kelurahan Jembatan Besi melakukan penjemputan untuk mengevakuasi O dan istrinya ke rumah sakit, namun, O menolak.
Baca juga: Indira Kalistha Dapat Surat Terbuka: Sungguh Kacau Perilakumu Hanya Demi Perutmu
"Berdasarkan swab tes dari tim medis pada hari Jumat ternyata Pak O (Ketua RW 07 ) beserta istrinya positif. Hari Sabtu tim medis datang bersama lurah dan tiga pilar kelurahan membujuk untuk dirujuk ke rumah sakit, namun (beliau) menolak malah masih melakukan aktivitas Salat Tarawih di Musala," kata Bambang saat dikonfirmasi, Senin (11/5/2020).
Bambang menuturkan O masih memimpin salat Tarawih pada Kamis (7/5) hingga Sabtu (9/5). Diketahui, jemaah di musala tersebut sebanyak 28 orang. Bambang menyebut sejumlah jemaah tidak mengenakan masker saat salat.
"Pada saat dinyatakan positif kan itu, saat hari Jumat dan Sabtu aktivitas di musala, Kamis-nya juga sama dia salat Tarawih di situ, kadang imamin," tutur Bambang.
Bambang mengatakan, proses evakuasi kepada 28 warga RW 07 Jembatan Besi itu dilakukan pada Minggu (10/5/2020) kemarin.
Baca juga: Hendak "Ena-Ena" di Kamar Kos, Pasangan Ini Diintip dan Diciduk
Mereka menjalani rapid test di Puskesmas Tambora dan diminta isolasi mandiri di rumah masing-masing sembari menunggu hasil test keluar.
"Sementara (warga yang positif), akhirnya setelah kami bujuk, dia mau asalkan tidak dibawa ke RSU Kemayoran. Maka saat ini dia kami bawa ke RS Tarakan," kata Bambang. [*/Prt]