Para dokter dan ilmuwan yang berusaha meningkatkan kekhawatiran tentang virus tersebut dan penanganan China terhadap virus itu juga hilang atau dihukum, menurut dokumen itu.
Huang Yan Ling, seorang peneliti di Institut Virologi Wuhan dan dianggap sebagai pasien nol untuk pandemi global, menghilang secara misterius dan biografinya dihapus dari situs web lab.
Lembaga itu membantah Huang Yan Ling pasien nol dan mengatakan Huang Yan Ling masih hidup, tetapi tak diketahui keberadaannya sejak saat itu.
Fakta lainnya termasuk pengusaha Fang Bin, pengacara Chen Qiushi dan mantan reporter TV pemerintah Li Zehua dilaporkan ditahan di pusat-pusat penahanan di luar proses pengadilan karena berbicara tentang tanggapan China terhadap pandemi.
Dalam dokumen itu menunjukkan beberapa ketidaksepakatan di antara negara-negara Five Eyes mengenai asal virus, apakah dari Laboratorium Wuhan atau pasar basah.
Ia mengklaim negara-negara itu menyelidiki kemungkinan virus itu bocor dari Institut Virologi Wuhan, dengan beberapa studi yang dipimpin oleh ilmuwan Dr. Shi Zhengli dikutip sebagai keprihatinan dalam laporan itu.
Dokumen tersebut menguraikan bahwa Zhengli dan timnya telah melakukan penelitian di laboratorium terhadap virus corona yang berasal dari kelelawar, dengan setidaknya satu dari sampel virus tersebut kecocokan genetiknya 96 persen dengan virus pembawa COVID-19.
Namun, Australia mempertahankan virus kemungkinan besar berasal dari pasar hewan hidup Wuhan dan mengatakan hanya ada 5 persen kemungkinan itu berasal dari laboratorium.
Dalam dokumen ini terungkap, ternyata peneliti Australia melatih dan mendanai para ilmuwan utama di Institut Virologi Wuhan, sebagai bagian dari kemitraan berkelanjutan antara CSIRO dan Akademi Ilmu Pengetahuan China.
Dimana anggota tim bekerja di Laboratorium Kesehatan Hewan Australia CSIRO di mana mereka melakukan penelitian tentang patogen mematikan pada kelelawar hidup.
Sebelumnya Presiden Amerika Donald Trump mengumumkan telah melihat bukti virus corona bocor dari laboratorium Wuhan
Para intelijen telah menunjukan bukti bahwa virus itu memang berasal dari Institut Virologi Wuhan, dekat dengan pasar basah Cina. [*/Son]