Sebagai seorang difabel, Tessa memiliki harapan yang sederhana. Baginya, dapat membagi kisah hidupnya dan menginspirasi penyandang disabilitas yang lain untuk tidak berputus asa dalam menjalani hidup adalah satu tujuan hidupnya.
Baca juga: Wanita Ini Didatangi 60 Pria Setiap Malam, Ini Kisah di Baliknya
"Jika saya bisa membantu satu orang melalui perjalanan saya, maka tujuan saya di bumi berhasil. Hampir 20 tahun kemudian, saya bangga mengatakan kepada gadis kecil berusia 11 tahun itu, terima kasih karena tidak menyerah,” ujarnya Tessa.
Setelah menjalani amputasi di kaki kanannya, Tessa menggunakan prostetik medis untuk mendapatkan kekuatan dan mobilitas dalam kesehariannya. Butuh waktu yang lama baginya agar dapat beradaptasi dengan prostetik tersebut.
"Butuh hampir 20 tahun bagi saya untuk sepenuhnya menerima prostetik saya. Ada hari-hari ketika saya tidak ingin memakainya karena itu menyakitkan dan memberi saya luka. Tetapi satu hal yang saya sadari adalah saya tidak bisa menjalani hidup dengan kebencian terhadap sesuatu yang tidak bisa di ubah," ungkap Tessa.
Dengan kondisinya itu Tessa banyak belajar, terutama bagaimana ia harus tumbuh. Pertumbuhan adalah hal yang sangat indah menurut Tessa sehingga semua orang akan memiliki kemampuan untuk mencapainya.
Baginya, penerimaan diri, tumbuh, dan belajar untuk mencintai diri sendiri adalah kunci kebahagiaan. (*/pk-27)