Pasalnya, eks pengacara pribadi Donald Trump, Michael Cohen menyebut bahwa sang presiden telah melakukan penipuan dalam laporan keuangannya. Cohen juga mengatakan bahwa Donald Trump menaikkan nilai sejumlah aset demi mendapatkan pinjaman dan asuransi.
Tak hanya itu, ia juga menurunkan nilai beberapa aset guna mengurangi jumlah pajak properti yang wajib dibayar. Mengantongi bukti dari Cohen, kejaksaan akhirnya mengeluarkan surat pemanggilan pada pihak Trump Organization.
Sejauh ini, kejaksaan masih memeriksa empat properti milik Trump. Properti tersebut mulai dari Seven Springs Estate di Westchester County New York, 40 Wall Street di Manhattan, Trump International Hotel and Tower di Chicago, dan Trump National Golf Club di Los Angeles.
Pihak Trump Organization menduga adanya kepentingan politik dalam pemanggilan tersebut. Pasalnya, Donald Trump merupakan politisi dari Partai Republik, sementara James diketahui sebagai pendukung Partai Demokrat.
Lewat surat balasan ke pengadilan, tim pengacara Eric Trump mengatakan kliennya tidak seharusnya diwajibkan menyerahkan ribuan halaman berisi transkrip percakapan dari penasihat hukumnya. Kejaksaan juga memanggil tim pengacara untuk diperiksa.
Baca juga: Pesona Julia Vigas yang Sukses Rebut Hati Gelandang Timnas Spanyol, Thiago Alcantara
Rencananya sidang terkait surat pemanggilan itu akan digelar di Pengadilan Negara Bagian New York di Manhattan pada 23 September 2020. Namun sejauh ini, pihak Trump Organization masih enggan untuk menghadiri persidangan jika tidak dilangsungkan pada tanggal yang mereka ajukan. [*/Prt]