Berita viral terbaru: Pelaku pernikahan sesama jenis di Lombok Barat mengaku dipaksa berhubungan intim dengan pelapor meski mengetahui bahwa mereka sejenis.
Padangkita.com - MT alias Sup (25 tahun), pelaku pernikahan sejenis yang menggegerkan warga Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) waktu itu membuat pengakuan tak terduga. Ia mengaku dipaksa berhubungan intim oleh korban meski mengetahui bahwa mereka sejenis.
MT mengatakan, korban yang berinisial MH itu awalnya memang tidak mengetahui bahwa ia seorang laki-laki. Namun ketika mereka bertemu dan diketahui jenis kelaminnya, korban pun menyatakan tidak masalah dengan hubungan mereka.
Baca juga: Akibat Lockdown, Kaum Nudis Meningkat Tajam
"Awalnya waktu ketemu dia enggak tahu saya laki-laki. Tapi, setelah kami ketemuan, dia tahu kok saya lak-laki. Dia juga yang maksa saya berhubungan intim," kata MT di hadapan polisi seperti dikutip inews, Senin (8/6/2020).
MH kemudian mengajak pelaku untuk menikah. Pelaku awalnya menolak menikah dengan korban karena mereka pasangan sesama jenis. Namun, kata MT, korban mengancam akan bunuh diri jika ia tidak mau menikah dengan korban.
"Mungkin dia mau sama saya karena saya rajin salat. Yang ngurus surat pernikahan semuanya dia," jelas MT.
Setelah menikah, MT mengaku sempat melakukan hubungan badan dengan korban beberapa kali. Namun, setelah itu, mereka bercerai hingga dirinya dilaporkan ke Polres Lombok Barat.
"Setelah menikah, saya dilaporkan ke polisi sama dia," ungkapnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Lombok Barat AKP Dhavid Shidiq mengatakan, hasil pemeriksaan terlapor atau pelaku ini mengakui bahwa dirinya laki-laki.
Dia memalsukan kartu tanda penduduk (KTP) dan ijazah.
“KTP dia pinjam terus fotonya diambil dari ijazah orang lain,” ungkap Dhavid, Senin (8/6/2020).
Dhavid lalu mengatakan, pelaku MT alias Sup kini harus mendekam di Polres Lombok Barat. Ia diancam dengan pasal 363 dan 366 KUHP tentang penipuan dengan ancaman lima tahun penjara.
Baca juga: Geger Bayi Diseret Biawak
“Tersangka masih kita periksa untuk penyidikan lebih lanjut,” jelasnya.
Lebih lanjut Dhavid mengatakan, dari keterangan pelaku dan korban, keduanya berkenalan melalui media sosial.
Dari perkenalan tersebut mulai tumbuh rasa cinta sehingga keduanya pun memutuskan melanjutkan hubungan ke jenjang pernikahan. Mereka tercatat menikah sah secara agama pada Selasa, 2 Juni 2020 lalu dengan disaksikan oleh tokoh masyarakat.
Laporan Korban
Berdasar keterangan pelapor sebelumnya, pernikahan sejenis ini terbongkar setelah korban, MH mengajak istrinya MT untuk berhubungan intim.
Namun, pelaku menolak dengan alasan datang bulan. Berapa hari kemudian, sang istri tiba-tiba meminta bercerai dan kabur dari rumah korban.
Korban sempat mencari istrinya di Kelurahan Pejarakan Karya, Kecamatan Ampenan. MH pun kaget saat bertemu dengan ketua RT di tempat tinggal istrinya itu.
Baca juga: Sudah Tua Renta, Hanya dengan Rp50 Ribu Kakek Ini "Garap" 8 Gadis Remaja
Ia mendapatkan informasi jika sang pujaan hatinya yang telah dia nikahi itu ternyata seorang perempuan jadi-jadian alias seorang laki-laki.
Ia lantas melaporkan istri yang baru empat hari dinikahinya itu atas kasus dugaan penipuan ini ke pihak kepolisian. [*/Jly]
