Ode Masihu, anggota DPRD Seram Bagian Barat Membuang kue tradisonal yang dihidangkan untuknya.
Padangkita.com - Dihidangkan sarapan pagi berupa ubi goreng, keladi, dan agar-agar seorang anggota dewan di Seram Bagian Barat (SSB) marah-marah. Ode Masihu, sekretaris Komisi II DPRD tersebut marah dan membuang semua jajanan tradisional tersebut.
Dilansir dari siwalima, peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (17/01/2020). Saat itu anggota DPRD dan sekretaris dari komisi II tiba di kantor untuk persiapan keberangkatan kunjungan kerja ke kecamatan Taniwel.
Ketika sampai di dalam ruangan untuk sarapan pagi, Sekretariat DPRD hanya menyediakan hidangan untuk sarapan pagi berupa ubi goreng, keladi goreng dan agar-agar. Tiba-tiba Masihu meradang dan membuang seluruh makanan tersebut dari atas meja.
Masihu marah dan mengatakan mengapa tidak ada makanan atau yang lain. Sebab menurutnya, dirinya bersama anggota DPRD lainnya seringkali disajikan sarapan dengan gorengan ebi kayu, keladi dan sebagainya.
Menurutnya, makanan yang diberikan oleh pihak sekretariat dewan sangat tidak layak dan etis untuk anggota dewan. Padahal anggaran untuk makan minum sudah sangat jelas dan dianggarkan. Dirinya meminta Sekretariat DPRD dalam hal ini Bagian Umum untuk bertanggung jawan untuk hal ini
Baca juga: Semalaman Hilang Dilarikan “Orang Bunian”, Warga Sutera Pesisir Selatan Ditemukan Lemas
“Padahal anggaran uang makan minum sangat jelas yang sudah dianggarkan, tetapi dalam penyajian tidak sesuai dengan anggaran yang ada, saya harus menyampaikan hal ini dalam rapat nanti sehingga tidak terjadi kesalahan lagi, karena apa yang sering kali disajikan kue-kue untuk sarapan pagi sangat memalukan dan tidak etis,” tandas Masihu.
Menurutnya, apa yang disajikan itu sangatlah tidak etis. Tidak etis karena hidangan pagi berupa gorengan itu seperti ubi, keladi dan kue agar-agar melalui pesanan katering tersebut sangat tidak layak.
Dirinya meminta hal ini untuk dievaluasi agar hal tersebut tidak kembali terjadi. Karena menurutnya menu yang disajikan tidak sesuai dengan anggaran yang ditetapkan sebelumnya.
“Saya minta Sekretariat DPRD harus bertanggung jawab dan harus dievaluasi, karena uang makan minum sudah jelas tapi menunya tidak sesui sesuai anggaran yang sudah ditetapkan.” tegasnya. (*/pk-02)