Kendati Wati tak jago memasak, aku Yu-wen, namun ia terampil dalam hal lain, salah satunya mereparasi. "Wati menambal lubang di pintu dapur dengan tali plastik merah. Ia benar-benar baik dalam menjalankan pekerjaanya."
Satu lagi hal yang paling diingat oleh keluarga ini adalah ketika saat itu Wati tanpa sengaja menjatuhkan panci yang berisi kuah. Usut punya usut, perempuan ini menderita balasi retina parah, yang kemudian langsung dibawa berobat ke dokter.
“Perasaan kasih lama-lama pasti akan timbul, setelah sekian lama bersama perasaan kasih pun muncul, saya ingat saat saya mengantarnya pulang, sebenarnya hati saya juga sangat sedih,”
kata Zhen-fu tentang kesannya terhadap Wati.
Hilang kontak selama hampir 10 tahun, semua anggota Liao mengaku sangat ingin berjumpa dengan perempuan yang kira-kira saat ini telah menginjak usia 38 tahun ini.
Tak jarang kedua anaknya bernostalgia mengunjungi tempat-tempat yang mereka datangi bersama Wati, atau makan roti kesukaannya.
Baca juga: Heboh Gundoruwo Teror Warga Cilacap
"Meskipun tidak tahu di mana sekarang kamu berada, tetapi kamu selalu menjadi bagian keluarga kami, semoga kamu dalam keadaan sehat dan aman sekarang dan untuk selamanya," kata Heng-deyang. [*/son]