Juru bicara Partai Sosial Demokrat Rasmus Stoklund mengatakan, pemerintah pada dasarnya setuju tentang pelarangan tersebut. Untuk menindaklanjuti usulan itu, Menteri Integrasi Mattias Tesfaye sedang menyelidiki lebih lanjut..
Mereka tak ingin gegabah mengambil keputusan lantaran usulan itu berpotensi melanggar konstitusi jika ditujukan khusus untuk Islam.
Selain itu, ada kekhawatiran larangan tersebut akan memengaruhi gereja-gereja Kristen jika penetapan aturannya terlalu luas.
“Jika kita membuat undang-undang sekarang, kita juga berisiko ‘menyeret’ lonceng gereja-gereja Denmark dan bahwa kita berada di tepi hak konstitusional tentang kebebasan beragama dan berbagai konvensi,” kata Stoklund.
Sejauh ini beberapa negara memang telah melarang mengumandangkan azan. Namun ada pula negara yang mencabut larangan tersebut seperti, Swedia contohnya.
Negara tersebut pertama kali mengizinkan suara azan diperdengarkan di tempat umum pada 2013.
Baca juga: Khabib Nurmagomedov Menjadi Orang Terkaya di Rusia Pada Majalah Forbes
Beberapa bulan terakhir di Inggris juga memperdebatkan mengenai penghentian suara Azan. Namun kini Masjid di Inggris diizinkan memanggil jemaah untuk salat melalui pengeras suara untuk kali pertama, dengan tujuan jemaah berdoa dari rumah selama pandemi virus corona.
Para ulama terkemuka di beberapa negara turut buka suara untuk mengupayakan agar azan tetap dapat dikumandangkan. [*/Prt]