Berita viral terbaru: Negara Denmark berencana keluarkan aturan untuk menghentikan suara azan di negara tersebut lantaran dianggap mengganggu.
Padangkita.com - Azan merupakan panggilan ibadah bagi umat muslim untuk menjalankan salat fardu. Biasanya azan akan dikumandangkan masjid setiap memasuki waktu salat.
Baru-baru ini di Denmark ada berbagai gerakan kelompok yang ingin menghentikan bunyi azan di negara tersebut.
Bahkan beberapa partai politik menganggap, azan mengganggu ketenangan warga sekitar. Mereka mendesak pemerintah untuk melarang untuk mengumandangkan azan di negara tersebut.
Dilansir dari Russia Today pada Sabtu (27/6/2020), kelompok tersebut menilai suara azan tak sesuai dengan tradisi Denmark.
Venstre sebagai partai terbesar kedua Denmark, menentang azan dikumandangkan di negara tersebut.
Tak hanya itu, bahkan partai lain seperti, Dansk Folkeparti, Det Konservatif Folkeparti, dan Nye Borgerlige, juga ikut mengusulkan untuk adanya larangan panggilan doa melalui pengeras suara.
Meski begitu, mereka tidak menyebut Islam secara langsung lantaran akan berpotensi menimbulkan masalah dengan konstitusi Denmark.
Namun beberapa pihak menilai bahwa usulan partai-partai tersebut ditujukan untuk menghentikan azan di negara tersebut.
“Bagi Venstre, ini bukan tentang agama tunggal meskipun saya menyadari bahwa panggilan doa sering dikaitkan dengan Islam,” ujar anggota parlemen Venstre, Mads Fuglede.
Baca juga: Cantiknya Aduhai, Maia Ingin Jodohkan Dul dengan Anak Parto Amanda Caesa
“Panggilan doa bukanlah tradisi dalam masyarakat Denmark. Kami pikir itu akan sangat mengganggu di Denmark,” tambahnya.
Sebetulnya di Denmark sendiri pengumandangan azan telah menjadi perdebatan lama di negara tersebut. Hal tersebut terjadi sejak masjid di Gellerupparken menggunakan pengeras suara milik lapangan sepak bola lantaran masjid ditutup sejak pandemi Covid-19.
Juru bicara Partai Sosial Demokrat Rasmus Stoklund mengatakan, pemerintah pada dasarnya setuju tentang pelarangan tersebut. Untuk menindaklanjuti usulan itu, Menteri Integrasi Mattias Tesfaye sedang menyelidiki lebih lanjut..
Mereka tak ingin gegabah mengambil keputusan lantaran usulan itu berpotensi melanggar konstitusi jika ditujukan khusus untuk Islam.
Selain itu, ada kekhawatiran larangan tersebut akan memengaruhi gereja-gereja Kristen jika penetapan aturannya terlalu luas.
“Jika kita membuat undang-undang sekarang, kita juga berisiko ‘menyeret’ lonceng gereja-gereja Denmark dan bahwa kita berada di tepi hak konstitusional tentang kebebasan beragama dan berbagai konvensi,” kata Stoklund.
Sejauh ini beberapa negara memang telah melarang mengumandangkan azan. Namun ada pula negara yang mencabut larangan tersebut seperti, Swedia contohnya.
Negara tersebut pertama kali mengizinkan suara azan diperdengarkan di tempat umum pada 2013.
Baca juga: Khabib Nurmagomedov Menjadi Orang Terkaya di Rusia Pada Majalah Forbes
Beberapa bulan terakhir di Inggris juga memperdebatkan mengenai penghentian suara Azan. Namun kini Masjid di Inggris diizinkan memanggil jemaah untuk salat melalui pengeras suara untuk kali pertama, dengan tujuan jemaah berdoa dari rumah selama pandemi virus corona.
Para ulama terkemuka di beberapa negara turut buka suara untuk mengupayakan agar azan tetap dapat dikumandangkan. [*/Prt]